Waspada, BMKG Prediksi Daerah ini Terancam Tsunami 23 Meter

Senin, 21 Maret 2022 – 18:48 WIB
Ilustrasi - Gelombang tsunami: Sultan Amanda/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis hasil pemetaan terbaru terkait ancaman tsunami.

BMKG menyebut Kabupaten Tasikmalaya terancam terkena gelombang tsunami paling tinggi akibat megathrust atau zona subduksi di pantai selatan Jawa Barat.

BACA JUGA: Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,3 Guncang Jepang, Waspada Tsunami

Menurut pengamat meteorologi dan geofisika (PMG) Stasiun Geofisika Bandung Sandy Nur Eko, ada ancaman gelombang tsunami setinggi 23 meter jika gempa megathrust terjadi, khususnya di Pantai Cipatujah.

"Pantai Cipatujah, Tasikmalaya, ketinggian maksimum tsunami yang akan melanda jika terjadi gempa di zona megathrust adalah 23 meter, dengan waktu tiba sekitar 15 menit," ujar Sandy dalam seminar daring yang digelar BMKG Bandung, Jawa Barat, Senin (21/3).

BACA JUGA: Waspada Gempa Kuat di Mentawai, Warga Pesisir Diminta Cari Tempat Aman dari Tsunami

Dia menyebut kekuatan gempa yang telah dipetakan diprediksi dengan magnitudo 8,7 baik di zona subduksi Selat Sunda atau selatan Jawa Barat.

Pemetaan yang telah dilakukan untuk lima kabupaten yang memiliki pesisir selatan, mulai dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

BACA JUGA: Gempa M 6,9 Mengguncang Nias Selatan, Berpotensi Tsunami?  

Sandy lebih lanjut mengatakan Kecamatan Pamengpeuk, Garut, juga terancam terkena tsunami setinggi 18 meter jika gempa megathrust terjadi.

Kurang lebih, tsunami bakal sampai 15 menit ke bibir pantai sejak terjadinya gempa.

Kemudian Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, terancam terkena gelombang setinggi 18 meter dengan waktu sekitar 18 menit sampai ke pesisir setelah gempa.

Sedangkan Pantai Pangandaran diprediksi bakal terkena gelombang tsunami dalam waktu 36 menit setelah terjadi gempa megathrust dengan ancaman gelombang setinggi 15 meter.

Dengan begitu, menurut dia pesisir selatan Jawa Barat memiliki waktu berkisar 10 hingga 30 menit untuk merespons dengan cepat mitigasi masyarakat guna menghindari dampaknya.

Perhitungan waktu itu pun menurut dia perlu diasumsikan dengan prediksi waktu gelombang tiba dikurangi waktu peringatan yang dikeluarkan sebelum terjadinya tsunami.

"Jadi, bisa dikatakan Jawa Barat ini sangat rawan karena berhadapan langsung dengan subduksi di selatan Jawa," pungkas Sandy.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler