jpnn.com, PADANG - Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, beberapa wilayah di Indonesia masih akan dilanda cuaca ekstrem selama beberapa hari ke depan. Ini diakibatkan oleh Siklon Tropis Cempaka.
Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG (Tropical Center Warning Center/TCWC) berhasil mendeteksi siklon tropis tersebut tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa.
BACA JUGA: Longsor, Akses Sicincin-Malalak Putus, Padang-Painan Normal
Adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah Selatan Jawa Tengah itu, kata Hary, mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya. Dampak yang ditimbulkan adanya Siklon Tropis Cempaka berupa potensi hujan lebat di beberapa wilayah.
Dia menambahkan, potensi angin kencang hingga 30 knot juga diperkirakan akan terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian utara, perairan utara Jawa Timur.
BACA JUGA: Kepala Rutan Padangpanjang Digerebek Istri Sendiri, Alamakâ¦
Selanjutnya Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian Selatan, dan perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba.
Potensi gelombang tinggi 2,5-6 meter juga menyasar beberapa daerah. Seperti perairan selatan Jawa Timur, Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga selatan Jawa Tengah.
BACA JUGA: Air Terjun Lembah Anai Meluap, Empat Lokasi Terendam Banjir
Menurut Hary, Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
“Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin. Terutama aktivitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang,” ungkap dia.
Dengan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi masyarakat dan kapal-kapal yang melintas juga diimbau untuk tetap waspada dan siaga. Terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa.
“Selain itu, diimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di perairan selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta,” tambah dia.
Sejak berdirinya TCWC pada 24 Maret 2008, terpantau sudah empat kali siklon tropis terjadi di wilayah Indonesia.
Yakni, siklon tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu (22-25 April 2008), siklon tropis Anggrek di perairan barat Sumatera (30 Oktober-4 November 2010), Siklon Tropis Bakung di perairan barat daya Sumatera (11-13 Desember 2014) dan siklon tropis Cempaka yang terjadi pada tahun ini. Siklon tropis Cempaka berada pada posisi paling dekat dengan daratan dibanding siklon tropis lainnya di wilayah Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Siklon Tropis Cempaka mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. ’’Ada sebelas orang meninggal dunia,’’ katanya. Seluruh korban meninggal itu akibat banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Pacitan. Perinciannya sembilan orang meninggal akibat tertimbun tanah longsor. Dan, dua sisanya terseret banjir.
Sutopo mengatakan, cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Cempaka secara keseluruhan telah mengakibatkan banjir, longsor dan puting beliung di 21 kabupaten/kota di penjuru Jawa, Sumatera dan Bali.
Sutopo mengatakan siklon tropis Cempaka diperkirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia mulai hari ini (29/11). Namun masih memberikan dampak berupa hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah Jawa dan Bali sampai besok (30/11).
’’Masyarakat diimbau meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor, dan puting beliung,’’ katanya.(r/uni/cr22/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Grosir Konveksi Terbesar Sumbar Ludes Terbakar
Redaktur & Reporter : Budi