Waspada! Daerah Ini Masuk Zona Merah Penularan AIDS

Selasa, 06 November 2018 – 13:43 WIB
Aktivis Tasikmalaya Suarakan Pemberantasan HIV AIDS Ilustrasi by:

jpnn.com, GRESIK - Kabupaten Gresik, Jatim masih termasuk zona merah dalam jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Hingga Oktober ini, tercatat ada 88 penderita. Sebenarnya setiap tahun jumlahnya dinyatakan turun, tetapi tetap tergolong banyak. Mereka menolak diperiksa.

BACA JUGA: Penderita HIV AIDS Diminta Rajin Mengonsumsi Obat Ini

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, pada 2016 ada 115 penderita. Kemudian, pada 2017, angkanya turun menjadi 91 orang.

Berikutnya, pada 2018, jumlah ODHA lebih sedikit lagi. Hanya 88 orang. Rata-rata mereka berusia produktif. Namun, Gresik dinyatakan masih masuk zona merah di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

BACA JUGA: Kini Bermunculan Ibu Hamil Idap HIV/AIDS

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah menjelaskan, zona merah berarti jumlah kasus masuk delapan besar terbanyak di Jatim.

''Zona merah ini karena memang dari AIDS. Kalau HIV lebih sedikit,'' ujarnya.

BACA JUGA: Jangan Terkecoh, Yuk Kenali Gejala HIV

Dari total kasus ODHA, lanjut Khusnah, lebih dari 50 persen merupakan penderita AIDS. Lebih parah daripada HIV.

Mengapa baru diketahui saat sudah mengidap AIDS? Sebab, para penderita enggan memeriksakan diri sejak awal.

Penderita ditemukan ketika sudah positif AIDS. Sistem kekebalan tubuhnya telah rusak.

''Masalahnya di situ. Ketika sudah ada risiko, mereka enggan periksa. Padahal, jika periksa sejak dini, bisa mencegah infeksi oportunistik (IO),'' ungkapnya.

Meski begitu, tambah mantan kepala Puskesmas Sukomulyo tersebut, ada banyak penderita yang baru kena HIV.

''Ini lebih baik. Sebab, penanganannya bisa maksimal. Terlebih lagi mencegah penularan,'' tuturnya.

Penderita yang enggan periksa berisiko menulari pasangannya. Jika baru diketahui setelah positif AIDS, kebanyakan di antara mereka sudah menularkan virus ke pasangan.

''Otomatis, kami juga harus memeriksa pasangannya,'' jelasnya.

Apa buktinya? Khusnah menyebutkan, dari 88 ODHA, ada 50 persen pengidap AIDS.

Sisanya, sekitar 35 persen, adalah pasangan mereka yang tertular. ''Mereka tidak sadar sudah menularkan. Inilah penyebabnya angka tinggi,'' tegasnya.

Dinkes telah menambah klinik untuk merawat penderita ODHA. Sekarang ada enam klinik inisiasi dini antiretroviral (ARV) di enam puskesmas.

Yaitu, Puskesmas Driyorejo, Balongpanggang, Cerme, Sukomulyo, Alun-Alun, dan Sidayu. Diharapkan, penderita HIV/AIDS mau memperhatikan kondisi diri mereka sendiri. (son/c14/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Cara Mengontrol Gejala HIV agar tak Jadi AIDS


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler