Waspada, Data Informasi Indonesia telah Dikuasai Asing

Selasa, 08 Juni 2021 – 15:43 WIB
Chairman Lembaga Communication dan Information System Research Center (CISSRec) Pratama Persadha. Foto: dok YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Chairman Lembaga Communication dan Information System Research Center (CISSRec) Pratama Persadha mengatakan sebuah negara bisa terancam hancur jika sistem internetnya diserang pihak luar.

Menurutnya, menguasai suatu negara tidak perlu melakukan peperangan. Jika seorang yang berniat jahat bisa menguasai data informasi suatu negara, maka negeri itu bisa terancam dihancurkan

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Brigjen Rusdi Terkait Penyelidikan Dugaan Kebocoran Data BPJS Kesehatan

"Menguasai suatu negara itu tidak perlu harus menang perang, atau ngebom. Cukup menguasai data informasi saja," ungkap Pratama seperti dikutip dari Podcast JPNN.com di YouTube, Selasa (8/6).

Pratama menambahkan semakin banyak data informasi yang dikumpulkan, maka dengan mudah negara tersebut dikendalikan.

BACA JUGA: Usut Tuntas Kebocoran Data di BPJS Kesehatan!

Pratama pun tidak menampik saat ini Indonesia sedang dikendalikan oleh negara asing.

Sebab, kata dia, negara asing tersebut sudah mengetahui informasi data Indonesia.

BACA JUGA: Soal Kebocoran Ratusan Juta Data, BPJS Kesehatan Dipanggil Kemenkominfo, Ini Hasilnya

"Saat ini Indonesia dikendalikan negara asing, karena mereka memiliki informasi data rahasia kita," ungkap pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu.

Dia pun melihat hal itu dari menjamurnya berbagai platform e-commerce di Indonesia dan kebanyakan investornya dari negara lain.

Tentu hal itu sangat mudah bagi mereka mengumpulkan data informasi. Dari data tersebut, lanjut Pratama, mereka bisa melalukan riset tentang potensi masyarakat Indonesia.

"Begitu memetakan, mereka memberikan data ini ke investornya. Ini, loh, orang Indonesia maunya begini. Ini pasar yang sangat hebat. Akhirnya mereka bikin produk dengan harga murah dan gratis ongkos kirim. Dijual di Indonesia, laku. kata Pratama. (ddy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler