Waspada Demam Berdarah, Jangan Tunda Periksa ke Dokter

Sabtu, 16 Februari 2019 – 20:57 WIB
Penderita demam berdarah di rumah sakit. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, GRESIK - Pada Sabtu (9/2) pukul 14.00, tubuh seorang bocah digotong masuk ruang IGD RSUD Ibnu Sina. Kondisinya buruk. Trombosit anak 12 tahun asal Balongpanggang itu tinggal 14 ribu.

Masuk ICU, trombositnya tinggal 11 ribu sel/mm. Dia meninggal. Ade (nama samaran) hanya mampu bertahan sekitar dua jam di ICU.

BACA JUGA: Pasien Demam Berdarah Membeludak di RSUD

Demam berdarah (DB) merenggut nyawanya. ''Saat di perjalanan, (pasien) mengalami dengue shock syndrome (DSS),'' kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh.

Laporan dari RS memastikan Ade memang meninggal akibat DB. Keluarga terlambat mengobatkannya.

BACA JUGA: Wabah Demam Berdarah Meluas, Wabup Turun Tangan Fogging ke Rumah Warga

Dua pasien DB lain mengalami hal sama. Nyawa mereka tidak tertolong karena telat memperoleh perawatan. Sampai di RS, keadaan benar-benar kritis. Pasien dari Manyar sampai ke RS dengan trombosit sudah 46 ribu sel/mm.

Kemudian, trombosit pasien asal Cerme hanya 29 ribu sel/mm ketika tiba di RS. ''Trombosit sudah benar-benar minim,'' ujar dokter lulusan Universitas Airlangga (Unair) tersebut.

BACA JUGA: DBD Masih Hantui Warga Tambun Selatan

Padahal, lanjut Ummi, kekurangan trombosit sebenarnya dapat diatasi jika pasien segera tertangani. Dehidrasi pun bisa ditanggulangi.

Buktinya, ada juga pasien yang trombositnya cuma 45 ribu sel/mm. Namun, dia segera diperiksakan ke dokter.

''Tenaga kesehatan memberikan terapi cairan. Kondisinya membaik. Kemudian, dilanjutkan terapi trombosit,'' jelasnya.

Bagaimana mengantisipasinya? Ummi menuturkan bahwa segeralah antar pasien ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat jika mengalami panas tinggi. Juga, mual-mual atau muntah. Jangan ditunda.

''Kalau ada sakit yang riskan, bisa cepat ditangani,'' tuturnya.

Pada musim seperti ini, banyak pasien yang mengalami panas akibat DB. Dinas kesehatan mencatat, hingga kemarin (15/2), ada 135 pasien DB.

Rata-rata rumah-rumah sakit menerima pasien dengan penyakit serupa. Ruang rawat inap pun terisi semua.

Terutama ruang opname anak-anak. Wakil Direktur RS Fathma Medika dr Cicin Ulfinah Maslichan menyebutkan bahwa kemarin saja pihaknya menerima lima pasien DB.

''Kamar inap kerap penuh. Tidak ada bed yang kosong,'' ungkapnya.

Begitu juga RS Petrokimia Gresik. Saat ini ada lima pasien DB yang diopname. ''Rawat inap full terus. Hari ini (kemarin, Red) juga penuh,'' terang Kepala Bidang Pelayanan Medik Rawat Inap RSPG dr Edwin Hafiz.

RS Semen Gresik merawat 16 pasien DB kemarin. Kemudian, di RSUD Ibnu Sina, total pasien DB mencapai 43 orang. ''Di antara jumlah itu, 18 diagnosis dengue fever (DF).

Artinya, belum tentu demam berdarah. Bergantung perkembangan trombosit dan hematokritnya,'' tandas Direktur RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati Sp.THT-KL. (son/c14/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jiwasraya Rilis 2 Produk Asuransi Mikro Baru


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler