Waspada! Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Hingga Maret

Rabu, 07 Februari 2018 – 00:23 WIB
Cuaca mendung. Foto: Radar Nunukan/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya Sumsel, harus mewaspadai potensi banjir hingga beberapa bulan ke depan.

Pasalnya, cuaca ekstrem, hujan lebat disertai angin kencang, maupun kilat dan petir masih akan terjadi hingga akhir Maret.

BACA JUGA: Wakapolri Persilakan Korban Banjir Mengungsi ke Masjid

Kemarin siang (6/2) banjir sudah melanda Kecamatan Sungai Are, OKU Selatan. Tingginya intensitas hujan membuat debit sungai Air Jambu meluap ke jalan.

“Hujan lebat disertai angin kecang, siang hingga sore memicu banjir ini,” kata Joni (34), warga Sungai Are, kemarin.

BACA JUGA: Rawan Longsor, KAI Siagakan Alat Berat

“Kalau ini kami tak terlalu khawatir. Yang kami takutkan jika hujan lebat berlangsung terus menerus memicu luapan air sungai Luas. Itu bisa hanyutkan pemukiman warga dan memicu longsor,” imbuhnya. Longsor ini yang mereka takutkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Selatan, Doni Agusta, memperingatkan warga terkait cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung.

BACA JUGA: Tim Sar Gabungan Temukan Tiga Korban Jiwa Longsor di Cijeruk

“Waspada ancaman banjir dan tanah longsor yang rawan. Terutama bagi warga yang tinggal di lereng perbukitan dan sepanjang daerah aliran sungai (DAS),” imbuhnya.

Di PALI, hujan lebat disertai angin kencang beberapa kali mengancam rumah warga. Salah satunya, rumah kayu Asmadi (33), warga Desa Suka Manis, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI yang ambruk, Sabtu (3/2) lalu.

“Sepekan ini, ada satu itu rumah ambruk karena terjangan angin kencang,” ujar Kepala BPBD PALI, Junaidi Anuar, kemarin.

Pihaknya bersama instansi terkait pun siaga memberi bantuan langsung kepada korban, baik berupa tempat tinggal maupun bantuan logistik. “Kami juga peringatkan warga lain untuk tetap waspada,” bebernya.

Tapi di Lubuklinggau agak berbeda. Di sana sebulan terakhir curah hujan justru menurun. Akibatnya debit air Sungai Kelingi berkurang, tak lagi mengalir turun ke bawah ke Bendungan Watervang sehingga kekeringan. “Sudah seminggu kering,” kata Erik, petugas jaga parkir Bendungan Watervang, kemarin.

Walaupun begitu, ini tak sampai menganggu aliran air ke siring-siring persawahan. Sebab air bagian atas bendungan masih mengalir normal. Elpan (29), warga Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Timur I yang rumahnya persis di belakang aliran Sungai Kelingi mengakui debit air berkurang dan mulai kering. “Mungkin karena tak lama lagi mau masuk musim kemarau,” ujarnya.

(Plt) Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah melalui Humas Ansori menerangkan potensi bencana di wilayah Sumsel disesuaikan dengan topografi daerahnya.

“Bagian Timur didominasi dataran tinggi, seperti Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim, OKU Selatan dan Lahat itu rawan longsor setelah hujan lebat,” ujarnya.

Sementara bagian barat seperti Banyuasin, Muba, Ogan Ilir, dan Palembang yang topografinya lebih rendah rentan banjir.

“Dua bencana ini tak bisa kita prediksi. Sewaktu-waktu bisa saja terjadi, tergantung cuacanya,” imbuhnya.

Di kondisi itu, BPBD tetap siaga bencana, baik dari sisi personel, kelengkapan peralatan-logistik, dan bantuan bencana.

“Kita punya 80 personel yang siap diturunkan untuk menanggulangi bencana. Tapi kami tak kerja sendiri, juga dibantu unit penanganan bencana instansi lain,” bebernya. Dia pun mengimbau warga proaktif menjaga lingkungan dan tak membuang sampah sembarangan.

Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD OKI, Umar Hasan, menerangkan status siaga banjir longsor masih berlaku hingga 31 Maret.

“Prediksi BMKG hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi, makanya kita harus waspada,” sebutnya.

Di kondisi itu, bencana banjir memang cukup rawan di OKI karena hujan dan air pasang. “Tapi sejauh ini banjir di beberapa daerah OKI mulai surut. Petugas kita tetap memantau beberapa titik lokasi rawan,” cetusnya.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD OKU, Mailan Purnama, mengaku, pihaknya memetakan sejumlah kecamatan berpotensi terjadi bencana alam. Karena kondisi kontur daerah tebing dan jurang, sejumlah titik masih rawan longsor, banjir, maupun puting beliung.

“Kami sosialisasi ke masyarakat lewat penyebaran poster dan baliho untuk mengingatkan potensi rawan bencana ini,” imbuhnya. Setidaknya di OKU, ada 7 kecamatan rawan banjir yaitu Baturaja Timur, Lubuk Batang, Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Ulu Ogan, Lengkiti, Muara Jaya, dan Semidang Aji. Untuk rawan longsor rawan di Baturaja Barat, Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, dan Ulu Ogan. Terakhir puting beliung di Ulu Ogan, Pengandonan, Baturaja Timur, dan Sosoy Buay Rayap.

Kepala BPBD Empat Lawang, M Taufik menerangkan wilayahnya sejauh ini aman, tapi tetap pihaknya mengimbau warga waspada bencana setelah hujan lebat, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Beberapa titik di Empat Lawang masih ada yang rawan banjir seperti di Desa Baturaja Baru, Desa Baturaja Lama, Desa Sugiwaras, Kawasan Pasar Tebing Tinggi, dan Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker),” jelasnya. Untuk itu, personel BPBD tetap stand by di tiap kecamatan, berikut perlengkapan perahu karet, kendaraan logistik, juga dapur umum.

Kadis Kominfo Banyuasin, Erwin Ibrahim didampingi Kepala Kesbangpol dan BPBD Banyuasin Indra Hadi mengklaim wilayanya tidak ada yang rawan longsor, karena tekstur lahan tergolong rendah.

“Tapi untuk banjir beberapa wilayah seperti Rantau Bayur, Banyuasin III, Pulau Rimau, Talang Kelapa,” cetusnya. Sebagian daerah seperti Banyuasin I dan II, Muara Telang, Pulau Rimau, Rantau Bayur juga rawan puting beliung.

Kepala Pelaksana BPBD Musi Rawas, Faisol menjelaskan saat ini hujan petir disertai angin kencang masih berpotensi memicu puting beliung, longsor, juga kebakaran hutan dan lahan. “Kami sudah siapkan posko 24 jam untuk memantau bencana, berikut tim dan peralatan,” tuturnya.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Isti M Nasichah menerangkan untuk wilayah Sumsel, sampai Maret masih musim hujan.

“Beberapa hari ke depan potensi hujan dengan intensitas bervariasi, ringan dan lebat secara sporadis. Dalam 2 hari ke depan, diperkirakan terjadi di Banyuasin, OKI, OKU Timur, Musi Rawas, Lahat, OKU, dan sekitarnya,” kata dia.

Staf Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas II Kenten Palembang, Dara Kasihairani menambahkan peringatan dini BMKG biasanya dikeluarkan saat kondisi cuaca bisa memberikan dampak signifikan.

“Mayoritas wilayah Sumsel perlu memperhatikan curah hujan yang cukup banyak hingga nanti bulan Maret, khususnya wilayah dataran tinggi dan dekat aliran sungai,” bebernya. Intensitas hujan lebat berkisar antara 20-50 mm per jam atau 100 mm per hari. (dwa/ebi/wek/kos/uni/bis/eno/qda/cj13/fad/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Minta BMKG Terus Sebar Info Cuaca Ekstrem


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
banjir   Hujan Lebat   Longsor  

Terpopuler