Waspada! Influenza Bisa Menimbulkan Infeksi Paru-paru

Selasa, 23 Maret 2021 – 19:37 WIB
Ilustrasi (Pexels)

jpnn.com, JAKARTA - Dokter Carlinda Nekawaty mengatakan, Selesma alias flu biasa (common cold) dan influenza punya gejala serupa, namun sebetulnya merupakan penyakit yang berbeda.

"Secara awam, masyarakat tidak bisa membedakan. Influenza disebabkan virus influenza, flu biasa disebabkan rhinovirus," kata Medical Expert Combipha dalam webinar kesehatan, Selasa (23/3).

BACA JUGA: Varian Baru COVID-19 Lebih Sulit Dideteksi, begini Cara Mengantisipasinya

Gejala umum influenza memang mirip seperti selesma, yakni sakit kepala, lemah, bersin, batuk serta pilek.

Orang yang sedang terkena selesma bisa mengalami gejala sakit tenggorokan dan juga hidung tersumbat.

BACA JUGA: 7 Jenis Makanan Pencegah Kanker Serviks

Lantas, apa bedanya antara influenza dan flu biasa? Selesma biasanya bisa membaik tanpa vaksin atau pengobatan khusus dari dokter.

Gejalanya lebih ringan dan rata-rata tak membutuhkan pengobatan spesifik, penyakit ini bisa disembuhkan bila daya tahan tubuh dimaksimalkan.

BACA JUGA: Kanker Paru Bukan hanya Karena Rokok, Simak Penjelasan Dokter Spesialis

Sementara influenza punya gejala yang lebih berat seperti demam tinggi, nyeri otot dan sakit kepala yang lebih hebat dibandingkan selesma.

Bila tidak diobati, influenza bisa menimbulkan komplikasi, termasuk infeksi paru-paru alias pneumonia.

Kemiripan antara dua penyakit ini harus diwaspadai orangtua ketika buah hatinya jatuh sakit.

Jangan sampai anak yang sedang influenza disangka hanya terkena selesma sehingga penanganannya tidak tepat.

"Salah satu gejala influenza adalah nyeri otot, jadi anak bisa merasa pegal-pegal, linu di seluruh badan. Bisa jadi dia merengek tidak mau sekolah karena badannya sakit. Sakit kepala berat juga mengarah ke (gejala) influenza," ucapnya.

Bila flu biasa alias selesma mengalami puncak tingkat keparahan selama dua hingga tiga hari, keluhan influenza bisa dialami sekitar 5-10 hari bahkan berlanjut hingga satu bulan.

"Vaksin tahunan dapat membantu mencegah dan membatasi komplikasinya," ujar dia.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler