Waspada, Isu Bangkitnya PKI Bakal Muncul Lagi

Selasa, 25 September 2018 – 05:20 WIB
Palu dan celurit yang menjadi simbol komunis. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing memprediksi penumpang gelap bakal muncul di Pilpres 2019. Di antaranya, dapat berbentuk isu bangkitnya kembali PKI di tanah air.

"Saya mau katakan, tidak hanya di pilpres, dalam dinamika politik penumpang gelap adalah sesuatu yang tak tertolak dan tak ternafikkan,” ujar Emrus pada diskusi 'Waspada Penumpang Gelap Pilpres 2019' di Jakarta, Senin (24/9)

BACA JUGA: Sepanjang Kampanye Pilpres 2019, Polri Antisipasi 3 Hal Ini

Menurut pengajar di Universitas Pelita Harapan ini, penumpang gelap kemungkinan tidak hanya berbentuk isu atau agenda, namun juga berbentuk sosok.

Bahkan, bisa kolaborasi antara keduanya yaitu orang atau kelompok dan isu sekaligus. Misalnya, isu PKI dan HTI yang masif dihembuskan di media sosial belakangan ini.

BACA JUGA: Kader Golkar Pilih Deklarasikan Go Prabu demi Prabowo-Sandi

Emrus khawatir, jika dua kubu di pilpres tak saling membela ketika ada satu kubu yang dikaitkan dengan PKI dan HTI, maka penumpang gelap bakal menyusup semakin jauh.

"Saya kira penting kedua pasangan capres dan cawapres saling membela ketika pesaingnya diserang isu hoaks atau kabar bohong dan ujaran kebencian," ucapnya.

BACA JUGA: TNI-Polri Rumuskan Konsep Pemilu 2019 Aman di PKB Juang

Pandangan senada juga dikemukakan pengamat intelijen Nuruddin Lazuardi. Menurutnya, keberadaan penumpang gelap sudah tertulis dalam sejarah intelijen dan sejarah kenegaraan di belahan dunia mana pun.

“Penumpang gelap ini selalu menumpang pada event-event besar di berbagai negara. Baik itu event politik, ekonomi dan budaya,” ucapnya.

Nuruddin mencontohkan isu PKI, setiap tahun pada September isu tersebut selalu mengemuka. Karena itu, sulit diterima akal jika disebut muncul dengan sendirinya. Diprediksi ada kelompok tertentu yang memang selalu memainkan isu tersebut.

Menghadapi kondisi yang ada, Nuruddin menilai, aparat perlu bersikap tegas. Jika tidak, akan sangat menganggu jalannya Pemilu 2019.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Prabowo - Sandi, Tapi GNPF Ulama Belum Dapat Arahan


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler