jpnn.com - jpnn.com - Penipuan bermodus pengadaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kembali terulang. Kali ini penipunya mengatasnamakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Jumlah korbannya pun tak tanggung-tanggung. Ada ratusan orang. Penipuan itu terbongkar ketika seluruh korban berkumpul di Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Bandung pada Kamis (12/01).
BACA JUGA: 200 Orang Hadiri Undangan Diklat CPNS, Ternyata...
Kasus itu pun mengundang reaksi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). MenPAN-RB Asman Abnur merasa ikut prihatin dengan kasus itu.
"Pak Menpan menyesalkan adanya kejadian penipuan tersebut. Baliau ikut prihatin dan meminta agar penegak hukum menindak tegas siapapun yang terlibat," ujar Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPAN-RB Herman Suryatman di Jakarta, Senin (16/01).
BACA JUGA: Ckckc...Oknum Anggota Dewan jadi Calo untuk BUMD
Untuk itu, KemenPAN-RB menghimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi terkait CPNS yang berasal dari media sosial atau situs yang bukan milik pemerintah. Herman menegaskan, seluruh informasi yang berhubungan dengan penerimaan CPNS hanya bersumber dari situs resmi pemerintah, yakni www.menpan.go.id maupun www.bkn.go.id.
Dia juga meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dan melakukan cross-check terhadap informasi terkait penerimaan CPNS tersebut. Apalagi kasus penipuan bermodus CPNS sudah berkali-kali terjadi.
“Kejadian ini bukan pertama kali, sebelumnya sudah banyak kasus penipuan seperti ini. Kementerian PANRB sudah mengambil langkah tegas dengan melaporkan puluhan situs bodong yang menginformasikan tentang adanya seleksi penerimaan CPNS ke pihak berwajib,” tegasnya.
Herman pun mengharapkan seluruh masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi terkait CPNS agar tidak menjadi korban penipuan. “Lakukan cross check ke kami atau ke instansi pemerintah di daerah," ujar Herman.
Lebih lanjut Herman mengatakan, apabila ada pihak-pihak atau siapa pun yang menyampaikan informasi penerimaan CPNS kemudian mengiming-imingi bisa membantu dan meminta sejumlah uang atau imbalan, sebaiknya segera dilaporkan ke penegak hukum. Hal tersebut patut diduga penipuan," imbuhnya.
Herman menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum membuka seleksi penerimaan CPNS dari jalur umum. Sebab, KemenPAN-RB masih mengkaji secara cermat.
“Bukan hanya mempertimbangkan hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja instansi, tetapi juga dari sisi kapasitas fiskal negara dan aspek lainnya yang relevan," ujar Herman.
Selain itu, seleksi penerimaan CPNS sejak 2013 sudah tidak manual lagi, tetapi menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). CAT merupakan sistem perekrutan CPNS yang dilakukan secara online dengan menggunakan komputer, sehingga pelaksanaan maupun hasil ujiannya tidak mungkin dimanipulasi.
“Dimulai tahun 2013, tes CPNS sudah tidak manual lagi, tetapi berbasis elektronik dengan menggunakan sistem CAT yang pelaksanaannya dijamin objektif, transparan dan bebas dari praktik korupsi, pungli serta tidak dipungut biaya. Saya harap ini dapat dipahami oleh masyaralat, sehingga ke depan tidak ada lagi masyarakat yang tertipu,” pungkasnya.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni