jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek menyambangi bandara Soekarno Hatta di Tangerang pada Jumat (3/7). Dalam kunjungan itu Nila bersama staf Kemenkes melakukan simulasi kesehatan sebagai wujud perhatian khusus pada jamaah umrah dan Haji yang rentan terdampak virus MERS-CoV.
Seperti diketahui, wabah itu menyebar dan terpusat di Arab Saudi dan setiap bulannya ada 6.000 jamaah umrah yang bertandang ke negara itu.
Setiap harinya saja ada 200 tamu Allah beribadah ke Timur Tengah. Jumlah tersebut meningkat drastis pada bulan puasa menjelang lebaran Haji. Tahun ini saja, ada 168.000 jamaah Haji sesuai quota yang akan berangkat ke tanah suci.
BACA JUGA: FHI Ajak Honorer K2 Doakan Menteri Yuddy tak Dicopot Jokowi
"Kesiapsiagaan dan kemampuan penatalaksanaan terhadap risiko importasi MERS-CoV dari negara Timur Tengah atau dari negara terjangkit virus korona harus terus ditingkatkan," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek, saat simulasi penanggulangan MERS-CoV berlangsung di Bandara Soekarno Hatta.
Di kegiatan itu, jemaah umrah yang baru tiba di Bandara mendapat perawatan khusus. Mereka dipantau suhu tubuhnya dengan melewati alat thermal scanner. Bila ada jamaah dengan suhu tubuh tinggi, ia akan diminta menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh soal status kesehatannya.
BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Pahami Makna Kekuasaan, Percayalah Kepada Rakyat
Selain itu, tiap jamaah yang mau berangkat ke tanah suci diharuskan mengisi health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan. Tujuannyaa sebagai catatan kesehatan mereka dari berangkat melakukan ibadah umrah atau haji hingga kembali ke Tanah Air. "Bila dalam waktu 14 hari sampai di Tanah Air mengalami keluhan batuk, demam atau sesak, segera konsultasi pada petugas kesehatan dengan membawa health alert card," ujar Nila.
Jika mereka merasakan gejala aneh ketika di pesawat saat perjalanan ke Tanah Air, jemaah tersebut diharuskan melapor ke awak pesawat atau petugas medis. Petugas nanti akan menghubungi pihak bandara bila memang ada penumpang yang dicurigai MERS-CoV. Sebelum penumpang diturunkan, petugas kesehatan akan naik ke pesawat untuk memastikan keadaan klinis penumpang yang dicurigai pasien MERS-CoV.
BACA JUGA: Mabes TNI AU tak Keberatan Lanud Soewondo Dipindah
Ada alternatif evakuasi yang disiapkan, berikut dengan pemeriksaan kesehatan yang juga dilakukan kepada penumpang yang duduk sebaris dengan pasien, serta dua baris di depan dan belakangnya. "Penting sekali bagi sektor kesehatan untuk memastikan bagaimana melakukan pencegahan serta mendeteksi sedini mungkin jika ada kasus masuk melalui pintu negara," ujar Nila.
Ia juga menghimbau masyarakat calon jamaaah untuk memperhatikan kebersihan diri. Dimulai dengan kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dan membasuhnya dengan air mengalir. Menurut mulut dan hidung menggunakan masker sesering mungkin serta menutup mulut dan hidung pada saat bersin dan batuk. (adn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Alasan Warga Natuna Lebih Memilih Naik Hercules
Redaktur : Tim Redaksi