jpnn.com, SURABAYA - Malang benar nasib Rahman Rudy. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Dia dirampok di Jalan Raci, Benowo, Surabaya.
Modusnya, pelaku memepet dan memotong laju korban hingga terjatuh. Pelaku lain yang berpura-pura menolong, kemudian melarikan motor korban.
BACA JUGA: Kepergok Mencuri, Heri Dihajar Hingga Tak Sadarkan Diri
Rudy menyatakan sempat menangis saat tahu motornya, Honda Beat, raib.
Saat itu dia baru pulang dari Dampit, Malang, setelah menengok istrinya.
BACA JUGA: Rampok Berjimat Beraksi di Depan Markas Tentara, Nih Jadinya
Sehari-hari pria 48 tahun tersebut bekerja sebagai karyawan lepas di sebuah proyek bangunan di Gresik.
Perampokan itu terjadi sekitar pukul 12.00. Ketika itu Rudy memacu motor di Jalan Raci, Benowo, dari timur.
BACA JUGA: Ditinggal ke Gereja, Rumah Dibobol Perampok
Lantaran capek, kecepatannya hanya 40 km per jam. Sebuah motor bebek tiba-tiba memotong lajunya dari sisi kanan.
Setang kedua motor itu bersenggolan. Rudy oleng dan jatuh ke kanan. Adapun si penabrak bisa mengendalikan motor dan berhenti di bahu jalan.
''Saya marahi orangnya, Mas,'' ucapnya kepada Jawa Pos.
Penabrak itu kemudian memunguti barang Rudy yang keleleran di tengah jalan.
Tas hitam dan potongan sepatbor yang lepas ikut dipungut. Penabrak tersebut ternyata hanya seolah-olah menolong.
Pelaku meletakkan barang-barang itu di belakang motor korban. Agak jauh. Sekitar 5 meter.
Rudy kemudian menghampiri barang-barangnya dan membiarkan motornya tergeletak.
Dia menganggap penabrak akan menolong meminggirkan motornya.
Tidak berselang lama, ada seorang ibu dari dalam warung kopi yang berteriak. Ternyata, motor Honda Beat merah milik korban sudah dibawa kabur oleh seseorang yang ditengarai rekan penabrak. Saat motornya dilarikan, penabrak itu pun ikut kabur.
Ada pengendara motor Yamaha N-Max yang memberikan penawaran kepada Rudy untuk mengejar pelaku. Keduanya kemudian mengejar pelaku hingga ke perbatasan Gresik.
Keanehan baru muncul saat Rudy meminta penolong itu memacu motor lebih kencang dan menyalip mikrolet.
Namun, penolong tersebut tiba-tiba memutuskan berhenti. Padahal, pelaku saat itu terlihat. Penolong dadakan tersebut malah mengantar korban kembali ke Polsek Pakal dan langsung tancap gas.
''Menurut saya, dia komplotannya. Dia menghambat saya malahan Mas,'' ungkapnya jengkel.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, unit resmob sudah diterjunkan untuk memburu ketiga pelaku.
Lantaran punya ciri-ciri khusus, Sudamiran yakin mereka kini bersembunyi di area Gresik. Menurut dia, modus para bandit jalanan itu terbilang unik.
''Mungkin ini modifikasi dari modus yang sudah ada,'' katanya. (mir/c15/eko/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komplotan Bengkulu ke Bali untuk Sasar Bule dan Orang Kaya
Redaktur & Reporter : Natalia