Waspada Narkoba Jenis Baru

Kamis, 09 Oktober 2014 – 03:14 WIB

jpnn.com - BANJARMASIN – Peredaran narkoba semakin mengkhawatirkan. Tak cuma jenis yang lama, narkoba jenis terbaru juga beredar di Banjarmasin.

Kepala Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel, Ipansyah, menyebut saat ini ada 351 jenis narkoba terbaru telah dikonsumsi secara meluas pecandu di dunia. Sedangkan yang masuk ke Indonesia sudah 29 jenis narkoba terbaru.

BACA JUGA: Gagal Jadi Polisi dan TNI Pilih Lompat dari Tower

Jenis narkoba memang terus berevolusi. Tahun 1969 jenis cannabis (ganja), tahun 1991 jenis luminal, morphin, rohypol dan nipam, tahun 1992 jenis canabis dan ekstasi, dan tahun 1994 jenis putaw, shabu-shabu dan kokain. Sementara contoh zat baru yang masuk adalah Krokodil. Meski sudah masuk Banjarmasin, penanganan peredaran narkoba jenis baru ini belum pernah terekspos oleh media.

Krokodil adalah nama jalanan dari desomorfina. Krokodil merupakan zat adiktif pengganti heroin yang sangat terkenal di Rusia. Efeknya 8-10 kali lebih kuat dari morfin (zat sama yang digunakan dalam heroin). Namun, harganya jauh lebih murah dibandingkan heroin karena bahan-bahan campurannya mudah didapat yaitu Iodine, Codein, Asam Klorida, Fosfor Merah dan Bensin.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Bisa Ubah Peta Pilkada Lamsel 2015

Efek dari penggunaan krokodil yakni halusinogen (zat yang membuat halusinasi/salah tafsir), depresi (menghambat kerja otak), stimulan (ketagihan) dan adiktif sekaligus. “Jika ada yang mengkonsumsi narkoba jenis ini maka tidak akan beda rasanya dengan mengkonsumsi narkoba lainnya seperti ganja, putaw, heroin, sabu dan inex dalam waktu yang bersamaan,” jelas Ipansyah, seperti dilansir dari Radr Banjarmasin (Grup JPNN), Rabu (8/10). (mr-131/az/dye)

BACA JUGA: Jaringan Dokter Bodong di Batam Ditangkap

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Tewas Disikat Argo Bromo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler