jpnn.com - JAKARTA - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Dedi Fauzi Elhakim mengatakan kartel narkoba internasional terus melakukan inovasi dengan menciptakan narkoba sintesis.
"Itu kan semakin susah dideteksi. Kristal sabu bisa dicampur caffein, paracetamol, atau obat gatal, itu sudah termasuk narkoba sintesis," katanya usai menggelar video konferensi dengan pemerintah Meksiko, di kantornya, Cawang, Jakarta, Selasa (8/12).
BACA JUGA: PNS dan Komplotannya Dibekuk Polisi
Dijelaskan, dahulu narkotika dikenal masyarakat hanya sebatas opium. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, turunan dari jenis narkotika pun berubah.
Kartel Sinaloa Federation, misalnya. Awalnya kartel tersebut hanya memproduksi kokain.
BACA JUGA: Akibat Lupa Mencabut, Parni Kehilangan Hartanya...
Namun karena dihantam pemerintah Meksiko, mereka berubah dan memasarkan metaphitamin yang disebut sabu.
"Kartel di Meksiko sudah banyak yang bangkrut. Mereka akhirnya berubah, membuat narkotika sintesis dan semi sintesis," ungkap Dedi.
BACA JUGA: Warga Irlandia Utara Diciduk, Ada Apa?
BNN terus menggali informasi terkait perkembangan narkotika.
Termasuk melakukan kerja sama dengan Kejaksaan Agung Meksiko, yang memiliki otoritas tentang pemberantasan narkoba di negara tersebut.
"Pangsa pasar Asia dalam mengonsumsi narkoba sangat besar. Terutama Indonesia dengan penduduk yang banyak. Jadi perlu penanganan lebih dini," pungkasnya. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Kenalan Di Facebook Pelajar SMP Sudah Langsung Main Garap Siswi SMA, Ya Begini Akhirnya...
Redaktur : Tim Redaksi