Waspada, Obesitas Bisa Picu Penyakit Liver

Minggu, 24 Juni 2018 – 23:50 WIB
Obesitas. Foto:Health

jpnn.com - Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebihan, sehingga membuat berat badan berada di atas rentang normal.

Jika Anda sedang berada pada kondisi ini sekarang, sebaiknya usahakan segera menurunkan berat badan. Jika tidak, risiko Anda untuk terkena penyakit liver akan meningkat.

BACA JUGA: 3 Hal Tak Terduga Penyebab Obesitas

Fakta menyebutkan, kasus penyakit liver, khususnya ketika sudah berada pada tahap kanker, telah meningkat dua kali lipat dalam 25 tahun terakhir di sejumlah negara maju.

Berdasarkan penelitian, salah satu keadaan yang memicu hal itu adalah epidemi obesitas yang semakin tinggi.

BACA JUGA: Helmi Ndut Berat Badan 135 Kg, Cita-cita Pengin jadi Masinis

Bahkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada seakan ikut-ikutan dalam peningkatan jumlah kasus penyakit liver yang terjadi.

"Sementara tarif individu di negara-negara ini berbeda, trennya sama," kata pemimpin peneliti dari University Health Network dan University of Toronto, Morris Sherman.

BACA JUGA: Kenali Tanda-tanda liver Anda Bermasalah

Dari contoh empat negara maju tersebut, Inggris merupakan yang paling tinggi dengan 9,6 kasus dari 100.000 orang. Posisinya diikuti oleh Amerika Serikat (9,2), Australia (7,4), dan Kanada (6,0). Terkait fenomena itu, Cancer Research UK memprediksi peningkatan kasus bisa mencapai angka 40 persen pada 2035.

"Sementara epidemi obesitas tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, kita bisa melakukan antisipasi penyakit liver di masa depan dengan melakukan skrining dan sejumlah upaya lainnya," ungkap Sherman.

Mendeteksi obesitas

Penilaian berat badan ideal dilakukan dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Cara menghitungnya adalah dengan rumus: berat badan (kg) per tinggi badan dikali tinggi badan (m2).

Berdasarkan klasifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), berikut adalah patokan untuk mengukur kadar lemak tubuh. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi deteksi obesitas pada diri Anda.

Apa yang harus dilakukan?

IMT untuk populasi Asia-Pasifik:

IMT <18.5 kg/m2 = kekurangan berat badan (underweight)
IMT 18.5–22.9 kg/m2 = berat badan normal
IMT 23.0–24.9 kg/m2 = kelebihan berat badan (overweight)
IMT 25.0–29.9 kg/m2 = obesitas derajat I
IMT >30.0 kg/m2 = obesitas derajat II

Mula-mula, obesitas bisa diatasi dengan cara terapi. Usai berkonsultasi dengan dokter, Anda akan diminta melakukan sejumlah hal terkait perubahan perilaku sehari-hari. Tentu, dibantu oleh pantauan orang-orang sekitar.

Sementara untuk pengobatan penyakit liver akan bergantung pada jenis gangguan yang terjadi.

“Liver atau hati adalah organ tubuh yang penting untuk menetralisir racun dari makanan atau minuman. Oleh karena itu, pada gangguan fungsi hati, hindarilah makanan yang tidak alami atau banyak mengandung bahan pengawet dan pewarna,” kata dr. Kartika Mayasari dari KlikDokter.

Lebih jauh, dr. Kartika juga menganjurkan untuk memperbanyak asupan nutrisi yang bergizi dan seimbang.

“Hindari konsumsi obat selain dari dokter, seperti jamu-jamuan, obat herbal, obat warung, dan lain-lain,” lengkapnya.

Jangan biarkan obesitas melanda dan terjadi berlarut-larut, agar penyakit liver atau kanker tak terjadi kemudian.(NB/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perang Melawan Fatphobia di Kiblat Mode Dunia


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler