Waspada Peningkatan Hotspot di Bulan Agustus

Selasa, 14 Agustus 2018 – 08:07 WIB
Manggala Agni melakukan pemadaman. Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Manggala Agni terus berupaya meminimalisir timbulnya asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Upaya pemadaman baik darat maupun udara dikerahkan, seperti di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng.

BACA JUGA: Yuk Ngopi di Arborea, Kafe Unik di Hutan Kota Jakarta

Peningkatan hotspot yang terjadi terutama di wilayah Kalimantan Barat menuntut kewaspadaan yang lebih dari para pihak terkait. Sebagaimana diketahui bahwa bulan Agustus ini merupakan puncak kemarau dan bertepatan dengan pelaksanaan adat Gawai yang secara rutin dilaksanakan di Kalimantan Barat.

Bulan Agustus merupakan bulan menanam bagi sebagian besar petani tradisional di wilayah Kalimantan Barat. Untuk mengawali menggarap lahan pertaniannya, masyarakat melakukan pembersihan lahan dengan membakar yang kemudian dilanjutkan dengan nugal, yaitu membuat lubang untuk menanam benih. Pada masa pembersihan lahan dengan tradisi membakar inilah masa rawan terpantau hotspot.

BACA JUGA: KEW Dukung KLHK Bentuk Tim Investigasi Persoalan TN Komodo

Pada masa panen raya, masyarakat adat melakukan tradisi gawai yang merupakan tradisi masyarakat adat dengan berkumpul merayakan hasil panen yang diperoleh dalam masa bertani yang diawali pada bulan Agustus.

BACA JUGA: Tingkatkan Kepemimpinan dan Wirausaha Demi Sukseskan KPH

Cuaca panas dan kering di awal bulan Agustus ini, menyebabkan kondisi semakin rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal tersebut membuat Manggala Agni terus siaga dan waspada. Personil dan sarana prasarana selalu disiagakan untuk selalu siap melakukan pemadaman di wilayah-wilayah yang terjadi karhutla. Koordinasi dengan parapihak terus ditingkatkan di tingkat tapak dengan menggandeng TNI, Polri, BPBD, dan juga masyarakat setempat.

KLHK terus siaga melakukan berbagai upaya pengendalian karhutla di tingkat tapak, baik upaya pencegahan atau pun pemadaman. Patroli terpadu terus berlanjut untuk mengantisipasi puncak musim kemarau Agustus dan September nanti. Di Provinsi Kalbar kembali diintensifkan patroli terpadu pada 65 posko desa rawan 8 Agustus kemarin.

“Bulan Agustus menjadi perhatian lebih bagi KLHK. Personil Manggala Agni bersama para pihak siaga melakukan patroli pada wilayah-wilayah rawan," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan.

Manggala Agni secara teknis melakukan upaya pencegahan dan pemadaman di lapangan. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pembukaan lahan dengan cara tanpa membakar terus dilakukan. Manggala Agni juga terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan hari Kamis, pukul 20.00 WIB 9 Agustus, berdasarkan satelit NOAA terpantau 16 titik, lima titik di Kalteng, empat titik di Kalbar dan Kaltim, dan masing-masing satu titik di Jawa Timur, Kaltara, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan pantauan satelit TERRA AQUA mendeteksi sebelas hotspot, masing-masing tiga titik di NTT dan Sulawesi Selatan, masing-masing dua titik di Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah, serta satu titik di Lampung. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lestarikan Pesisir dan Laut Melalui Aksi Bersih Pantai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Siti   KLHK  

Terpopuler