jpnn.com - BULUNGAN - Pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah dilaksanakan. Hasil pilkada, meski belum diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetapi umumnya masyarakat telah memiliki gambaran.
Meski dalam pelaksanaan pilkada berlangsung aman, tetapi masyarakat tetap diimbau untuk mewaspadai pontensi konflik setelah digelarnya pesta demokrasi.
BACA JUGA: Anak Kecil Usia 12 Tahun Ikut Mencoblos, Bawaslu Rekomendasikan PSU
Imbauan antara lain dikemukakan Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kalimantan Utara(Kaltara) Pollymaart Sijabat.
Dia menyampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) se-Kaltara di Ruang Serbaguna Gedung Gadis, Bulungan, Senin (2/12).
BACA JUGA: Sekjen Pemuda Muhammadiyah Tantang Hasto Cs Tunjukkan Bukti Cawe-Cawe Polisi
"Dalam rakor ini kita (peserta rakor) dapat bersama-sama meningkatkan kewaspadaan nasional dan deteksi dini terhadap potensi konflik sosial di Kaltara, khususnya pasca pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 27 November,” ujar Pollymart.
Tujuan Pilkada Serentak 2024 sebagai sinkronisasi program pemerintah pusat dan daerah, dan sekaligus sebagai pararel masa pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota.
BACA JUGA: 18 TPS di Kabupaten Jayapura Gelar PSU, Ini Sebabnya
Pollymaart menuturkan Pilkada menjadi tantangan baru bukan hanya dari aparat keamanan, tetapi juga bagi penyelenggara KPU maupun Bawaslu beserta pemerintah.
Berdasarkan Permendagri Nomor 46 Tahun 2019 tentang kewaspadaan dini di daerah, kewaspadaan dini merupakan serangkaian upaya/tindakan untuk menangkal segala potensi ancaman, tantangan dan hambatan gangguan dengan meningkatkan pendeteksian dan pencegahan dini.
“Segala ancaman tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang dapat dibuktikan dapat membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan serta keutuhan wilayah NKRI,” ucapnya.
Dalam upaya pencegahan konflik, Bakesbangpol Kaltara melakukan penyusunan peta rawan Konfilik di Kaltara tahun 2024 berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Selain itu dipertegas melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Kaltara Nomor 100.3.4.1/4066/BKBP/Gub tentang penguatan tim kewaspadaan dini Pemda dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) guna cegah dini dan penanganan dini terhadap potensi kerawanan di masyarakat.
Rakor Bakesbangpol kali ini mengusung tema 'Peningkatan Kewaspadaan Nasional dan Deteksi Dini Terhadap Potensi Konflik Sosial Pasca Pilkada Serentak Tahun 2024'.
Rakor dihadiri para perwakilan dari Bakesbangpol lima kabupaten/kota serta perwakilan organisasi massa dan partai politik. (Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andra Soni-Dimyati Unggul Versi Hitung Cepat, Tim Pemenangan Sampaikan Harapan
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang