Waspada! Sijunjung Diserang DBD

Kamis, 24 Desember 2015 – 06:16 WIB
Seorang balita terserang DBD yang dirawat di RS Sijunjung . Foto: Padang Ekspres/JPG

jpnn.com - SIJUNJUNG –  Demam berdarah dengue (DBD) menyerang Kabupaten Sijunjung. Dalam beberapa pekan terakhir, cukup banyak anak dan kalangan dewasa terjangkit penyakit akibat nyamuk aedes aegypti tersebut.  Di RSUD Sijunjung saja, sudah puluhan warga dirawat, mayoritas anak-abak.

Pantauan Padang Ekspres (Jawa Pos Group) di RSUD Sijunjung pada Rabu (23/12), di ruang rawat inap rumah sakit itu lantai dua, beberapa kamar dipenuhi pasien DBD.

BACA JUGA: Cuma Dikasih Rp 200 Juta, Pembangunan Tugu Adipura Batal

Dalam satu kamar terdapat dua hingga tiga pasien dengan kasus sama. Begitu pula di lantai tiga, sejumlah orang dewasa terjangkit DBD terlihat mengisi beberapa ruangan.

Di unit gawat darurat (UGD), terlihat pasien terus berdatangan. Sekitar pukul 10.30, Rabu (23/12), masuk pasien DBD di ruang UGD atas nama Sulthan, 3, anak Syafa Ernita, 39, warga simpang Pangeran, Kenagarian Muaro Sijunjung. Sekitar 30 menit kemudian terlihat lagi seorang balita yang diduga terjangkit DBD masuk UGD. 

BACA JUGA: Pra PON Sepak Bola (katanya) Digelar Januari 2016

Syafa, orangtua Sulthan menyebutkan, anaknya sudah empat hari demam panas. Karena demamnya tak kunjung sembuh, dirinya langsung membawa sang anak ke rumah sakit, kemarin.

Hasil pemeriksaan sementara pihak RSUD Sijunjung, kata Syafa, trombosit dalam darah anaknya mengalami penurunan.

BACA JUGA: Kaltara Diprediksi Gempa Besar Tiap 50 Tahun

“Sebenarnya sudah empat hari anak saya demam, namun karena panas tubuh selalu naik-turun, makanya saya bawa ke rumah sakit, sesampainya di sini (RSUD, red) dokter menyarankan rawat inap karena trombositnya turun,” ungkap Syafa di UGD RSUD Sijunjung kemarin (23/12).

Syafa menyebut, selain anaknya, dua warga di perumahan tempatnya tinggal, tepatnya di simpang Pangeran, Muaro Sijunjung, sudah dua warga yang sempat dirawat karena kasus serupa. Bahkan katanya, empat teman anaknya di PAUD Muaro Sijunjung juga terjangkit DBD.

“Tetangga saya sudah dua orang yang terjangkit DBD, bahkan teman sekolah anak saya sudah empat orang yang dilarikan ke puskesmas dan RSUD Sijunjung,”ungkap Syafa.

Dinas Kesehatan Sijunjung mengakui bahwa kasus DBD meningkat pada Desember ini hingga mencapai 181 persen. Dari 37 kasus pada November, meningkat menjadi 104 kasus di Desember ini. “Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Sijunjung,” kata Kabid PMK Dinas Kesehatan Sijunjung Azmardan, kemarin.

Azamardan menyebutkan, upaya fogging sudah dilakukan di beberapa tempat untuk membunuh nyamuk penyebar DBD itu. Namun, katanya syarat fogging dilakukan di suatu lokasi dilakukan jika terdapat tiga orang terduga DBD.

Selain fogging, dia mengingatkan masyarakat agar selalu membersihkan tempat-tempat yang diduga bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegepty. Hal itu bisa dilakukan dengan gotong-royong masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.(hn/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Politik Paling Terbuka versi Komisi Informasi Sumbar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler