jpnn.com, SIDOARJO - Kinerja polisi benar-benar diuji dengan kasus pencurian motor pada tahun ini. Rentetan peristiwa terus terjadi di sejumlah daerah.
Menurut reportase Jawa Pos, sejak awal tahun, kendaraan yang raib sudah lebih dari seratus.
BACA JUGA: Orang Lain Sibuk Takbiran Pria Ini Malah Curi Motor, Babak Belur Deh
Mayoritas lokasi yang diincar bandit adalah tempat kos yang minim penjagaan. Mereka melancarkan aksi mereka dini hari.
Meskipun beberapa pelaku terekam CCTV, perkara yang diungkap polisi masih hitungan jari. Kondisi tersebut tentu patut mendapatkan atensi.
BACA JUGA: Gagal Nyalakan Mesin, Pencuri Terpaksa Dorong Motor Curian
BACA JUGA : Ancaman Tembak di Tempat tak Mempan, Tiap Hari Ada Curanmor
Terlebih, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) adalah salah satu jenis kejahatan 3C (curat, curas, dan curanmor) yang digembar-gemborkan mendapatkan fokus utama.
BACA JUGA: Waspada ! Pencuri Gencar Mencuri Motor di Depan Minimarket
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho dalam beberapa kesempatan pun sepakat. Dia memberikan perhatian tinggi pada perkara curanmor.
Lulusan Akpol 1997 itu bahkan sampai membentuk tim khusus untuk mengungkap laporan masyarakat.
''Tim tersebut bekerja terus dari pagi sampai malam,'' katanya.
Zain berjanji terus berupaya untuk membekuk bandit curanmor. Dia pun memberikan instruksi kepada polsek jajaran untuk lebih maksimal menjaga keamanan.
BACA JUGA : Pelaku Curanmor Gagal Lari ke Atap, Babak Belur Dikeroyok Warga
Termasuk memburu penjahat yang sudah mengacak-acak wilayahnya. ''Untuk merangsang jajaran, ada reward dan punishment,'' ucap perwira dengan tiga melati di pundak itu.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris menambahkan, polisi serius untuk mengungkap kasus curanmor.
Bahkan tidak segan mengambil tindakan tegas terukur. ''Beberapa kali pelakunya diberi tembakan di tempat,'' sebutnya.
Kasus Eko Winardi adalah contohnya. Warga Desa Kramatjegu, Taman, tersebut diberi timah panas di kedua lututnya akhir tahun lalu.
Eko mencoba melawan petugas agar bisa melarikan diri ketika disergap. Lelaki 49 tahun itu adalah residivis.
Namanya kembali dicurigai setelah masuk laporan curanmor di Krian. Dalam aksinya, dia bersama komplotannya memakai kunci T atau kunci modifikasi.
Dia mengaku sudah melakukan evaluasi terkait dengan curanmor. Para bandit itu lihai menggasak motor yang rata-rata berjenis matik. ''Memakai kunci T juga,'' ungkapnya.
Motor yang terparkir di teras rumah menjadi santapan empuk para bandit itu. Belakangan, banyak juga alap-alap yang menyasar kawasan pertokoan dan minimarket.
Ada sebelas kasus di Sedati, Taman, Sukodono, Candi, dan Gedangan yang terjadi di minimarket.
Modus lain yang tidak kalah hebat adalah hipnotis. Para korban dibuat tak sadarkan diri dengan trik tertentu.
Ditepuk bagian pundak, diajak ngobrol, hingga ditawari makanan dan minuman. Tercatat ada empat kasus curanmor dengan modus tersebut. Masing-masing di kawasan Sidoarjo Kota, Waru, Taman, dan Krian.
Harris pun mengaku telah memetakan sindikat curanmor. Dari analisisnya, kebanyakan pelaku bukan warga lokal, melainkan orang dari luar daerah. ''Mereka sengaja mencari sasaran di sini,'' terangnya.
Dasar itu semakin dikuatkan keterangan Mukhamad Suartono. Warga Morokrembangan, Surabaya, tersebut kini mendekam di sel Mapolsek Krian.
Dia adalah pelaku curanmor yang beraksi di Desa Terungkulon, Krian, Kamis (23/5). Modus pemuda 29 tahun itu juga memakai kunci T.
Dia mencari sasaran bersama tetangganya yang masih buron. Mereka mencari korban secara acak. Mengincar motor yang diparkir jauh dari pantauan.
Harris menyatakan, penyelidikan perkara tersebut sampai saat ini masih dikembangkan.
Kasusnya belum terang karena yang diburu tidak pernah pulang. ''Kebanyakan penjahat memang begitu, menghilang setelah mendapatkan hasil,'' paparnya. Bandit yang identitasnya sudah dikantongi bakal terus diburu. Untuk memantau gerak-gerik mereka, petugas memasang jaringan informasi. (edi/yog/c22/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Remaja 13 Tahun di Depok Maling Motor Siang Hari
Redaktur & Reporter : Natalia