Waspada! Sudah 1.287 Orang NTT Meninggal Karena AIDS

Sabtu, 17 Juni 2017 – 06:32 WIB
HIV AIDS. Foto: Health

jpnn.com, KUPANG - Virus HIV/AIDS kian merajalela di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga akhir 2016 tercatat sudah 1.287 orang meninggal akibat penyakit itu.

Paling banyak di Kabupaten Belu sebanyak 241 orang. Data terakhir tercatat pengidap HIV/AIDS di NTT mencapai 4.944 orang yang tersebar di 22 kabupaten/kota.

BACA JUGA: Pengidap HIV Aids Kini Didominasi Usia Produktif

Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTT, Gusti Brewon, menjelaskan, dari 4.944 orang tersebut, yang mengidap HIV sebanyak 2.325 orang dan pengidap AIDS sebanyak 2.619 orang.

“Kota Kupang menempati peringkat pertama dengan jumlah orang yang mengidap penyakit ini sejumlah 987 orang disusul Kabupaten Belu sebanyak 665 orang,” ungkapnya sebagaimana dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Penderita HIV Aids di Kalangan Gay Batam Cukup Tinggi

Yang membuat prihatin adalah jumlah pengidap yang meninggal sudah mencapai ribuan orang.

Paling banyak berasal dari Kabupaten Belu sebanyak 241 orang, disusul Kabupaten Sikka sebanyak 167 orang.

BACA JUGA: HIV Mewabah, 48 Terserang, 21 Sudah Meninggal

Sementara itu, Direktur Yayasan Tanpa Batas (YTB), Liliane P. Amalo-Holle, saat dikonfirmasi mengatakan YTB terus menjangkau masyarakat untuk melihat potensi HIV/AIDS di kelompok maupun individu.

Jika berpotensi maka akan didekati dan diberikan pengarahan agar mau mengecek atau melakukan tes darah.

Jika terinfeksi HIV, maka akan diberi bimbingan dan langsung diberi obat.

“Bukan hanya obat yang diberikan, bimbingan psikis atau konseling juga dilakukan guna menguatkan penderita dalam menghadapi virus HIV, karena virus ini dapat menyebar dengan cepat jika pengidapnya merasa stres dan terganggu,” ungkapnya.

Dia menambahkan, HIV dan AIDS masih menjadi hal tabu di masyarakat. Oleh karena itu, peran YTB untuk menjangkau setiap orang sangat sulit.

Apalagi jika orang tersebut menutup diri. Menurutnya, sebagai petugas YTB, pihaknya harus menghentikan keinginan pengidap untuk tidak menyebarkan virus tersebut.

Cukup berhenti pada dirinya. “Karena jika tidak demikian, bagaimana cara menghentikan penularan ini. Jika penderita HIV sendiri tidak mempunyai kesadaran untuk tidak menularkan pada orang lain,” katanya. (Fajar/JPG/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miris...234 Ibu Rumah Tangga Mengidap HIV


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler