Waspada, Terlalu Sering Konsumsi Junk Food Bisa Timbulkan 7 Penyakit Berbahaya Ini

Jumat, 31 Desember 2021 – 02:42 WIB
Makanan cepat saji. Foto : Ilustrasi Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - SAAT ini, yang namanya makanan junk food itu sudah bertebaran seperti jamur.

Banyak orang yang suka mengonsumsi junk food karena rasa dan pilihan menunya yang banyak.

BACA JUGA: 4 Kiat untuk Menghindari Makan Junk Food

Makanan junk food itu seperti hamburger, pizza, kentang goreng, lasagna dan lainnya.

Tidak hanya makanan tersebut sangat tidak sehat, junk food juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan Anda.

BACA JUGA: Manfaat Mengganti Junk Food untuk Kesehatan Jantung

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Thehealthsite.

1. Menyebabkan diabetes tipe 2

BACA JUGA: 3 Khasiat Rebusan Air Daun Sirsak, Penyakit Ganas Ini Tak Berkutik

Salah satu faktor penyumbang utama munculnya epidemi diabetes adalah pola makan tidak sehat yang penuh dengan junk food dan fast food.

Ketika Anda makan makanan yang sehat, tubuh kamu mendapat pasokan glukosa yang stabil, yang membantu menjaga sensitivitas insulin.

Di sisi lain, ketika Anda hanya makan junk food, stres berlebihan yang diberikan pada metabolisme kamu memengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar.

Karena junk food tidak memiliki kandungan serat, mengonsumsinya secara langsung menghasilkan lonjakan kadar gula.

Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas, salah satu alasan utama resistensi insulin dan perkembangan diabetes.

2. Menyebabkan fluktuasi kadar gula darah

Junk food tinggi gula rafinasi yang memberikan tekanan pada metabolisme Anda.

Gula halus menyebabkan pankreas mengeluarkan lebih banyak insulin untuk mencegah lonjakan drastis kadar gula darah Anda.

Karena junk food kekurangan kadar karbohidrat dan protein yang baik, kadar gula darah turun secara tiba-tiba setelah Anda makan.

Ini membuat Anda merasa mudah marah dan meningkatkan keinginan untuk makan lebih banyak junk food.

3. Memengaruhi fungsi otak

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity menunjukkan satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu gangguan memori pada tikus.

Penelitian terbaru menunjukkan lemak jahat (lemak trans) dari junk food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu mekanisme sinyal normalnya.

Studi pada hewan juga menunjukkan lemak dari junk food memperlambat kemampuan untuk mempelajari keterampilan baru.

4. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Makanan cepat saji sarat dengan lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL) dalam darah, berkontribusi pada pembentukan plak dan penyakit jantung.

Junk food yang menyebabkan lonjakan tiba-tiba kadar gula darah, merusak lapisan pembuluh darah yang menyebabkan peradangan kronis.

Peradangan ini menyebabkan kolesterol jahat menempel pada dinding arteri yang menghalangi aliran darah ke jantung.

Ketika mereka diblokir, serangan jantung terjadi. Lemak dari junk food bisa menumpuk selama periode waktu tertentu di tubuh Anda yang bisa membuat kamu gemuk.

5. Menyebabkan penyakit ginjal

Alasan mengapa Anda tidak pernah bisa mengatakan tidak pada kentang goreng dan keripik adalah karena mereka mengandung garam olahan halus dalam jumlah tinggi.

Tingginya jumlah lemak jahat dan natrium dari garam mengganggu keseimbangan natrium-kalium tubuh dan menyebabkan hipertensi.

Karena ginjal harus menyaring semua racun dari darah, makan banyak junk food memiliki efek langsung pada fungsi ginjal.

6. Merusak hati Anda

Anehnya, konsumsi junk food selama periode waktu tertentu bisa memiliki efek berbahaya yang serupa pada hati seperti halnya konsumsi alkohol.

Sebuah penelitian melaporkan orang yang makan junk food dan menghindari olahraga menunjukkan perubahan enzim hati dalam waktu empat minggu.

Perubahan ini mirip dengan yang diamati pada orang dengan penyalahgunaan alkohol.

Menurut beberapa penelitian, tingginya tingkat lemak trans yang ditemukan di sejumlah junk food yang menyebabkan disfungsi hati karena pengendapan di hati.

7. Meningkatkan risiko kanker

Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk food dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan, mengonsumsi terlalu banyak makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak bisa meningkatkan peluang Anda terkena kanker kolorektal.

Studi lain dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle menunjukkan pria yang makan gorengan lebih dari dua kali dalam sebulan memiliki peningkatan risiko terkena kanker prostat.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler