Waspadai 5 Gejala Kanker Lambung

Kamis, 11 Februari 2021 – 06:27 WIB
Sakit Perut. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ada lima gejala yang harus diwaspadai oleh masyarakat terkait dengan penyakit kanker lambung.

Demikian menurut Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP.

BACA JUGA: Ledies, Ini Tanda-tanda Awal Kanker Serviks Mengintai

Prof Aru mengingatkan, sebab kebanyakan pasien terlambat berkonsultasi ke dokter mengenai penyakitnya, bahkan rata-rata sudah berada di stadium lanjut.

"Kebanyakan ketahuan udah stadium tiga dan kebanyakan sudah stadium 4, tidak ada yang stadium 1 dan 2, artinya kebanyakan dari mereka datang sudah tidak bisa dioperasi lagi dan ini menyebabkan harapan hidupnya pendek," kata Prof. Aru pada Rabu (10/2).

BACA JUGA: Kanker Paru Bukan hanya Karena Rokok, Simak Penjelasan Dokter Spesialis

Untuk lebih waspada dengan kanker lambung, Prof. Aru menyebut enam situasi yang harus diketahui terkait dengan gejala penyakit tersebut.

Pertama, adanya nyeri abdomen yaitu nyeri perut atau abdomen yang awalnya terasa ringan.

BACA JUGA: 11 Manfaat Teh Delima! Dari Masalah Reproduksi, Jantung Hingga Diabetes

Nyeri ini tidak akan hilang hanya dengan makan dan lama-lama semakin berat hingga tak tertahankan.

"Gejala yang paling sering dari kanker lambung 60-90 persen mirip dengan sakit maag," kata dokter dari RSCM tersebut.

Situasi kedua, seseorang mulai sulit menelan makanan.

Kondisi ini terjadi bila tumor berlokasi di daerah kardia atas.

Saat menelan, terasa seperti ada yang menyangkut di daerah dada sehingga harus dibantu minum air yang banyak.

Akan tetapi makanan tersebut akan balik ke atas atau juga disebut dengan gastroesophageal reflux atau gerd.

Jika merasa mual dan muntah saat makan, kemungkinan tumor terletak dekat dengan jalan masuk ke usus halus atau pylorus.

Hambatan lewatnya makanan akan mengirim sinyal ke otak bahwa makanan harus dikembalikan ke atas.

Gejala keempat adalah semakin merasa cepat kenyang dengan terisinya ruang lambung oleh tumor, sehingga semakin sedikit makanan yang masuk tubuh.

Hal ini terjadi terutama pada kanker lambung jenis "difus" di mana sel-sel tumor mengambil permukaan luas lambung sehingga elastisitas lambung berkurang.

Penurunan berat badan secara drastis merupakan tanda terjadinya kanker lambung.

Hal ini terjadi karena sulitnya makanan turun atau sering muntah sehingga nutrisi berkurang.

Terakhir adalah mulai terjadi perdarahan di mana tumor atau kanker menembus lapisan dalam lambung.

Bila perdarahan masih sedikit, tidak menampakkan adanya gejala, namun pada perdarahan besar, berakibat pada hematemesis atas atau melena bawah dengan gejala anemia.

Prof. Aru juga menjelaskan tentang perbedaan ciri-ciri ulkus lambung dengan kanker lambung.

Ulkus lambung akan hilang dengan makan, biasanya sakit terasa terutama di pagi hari saat baru bangun tidur namun berat badan tidak turun.

Pada kanker lambung, kondisi akan semakin parah dengan makan dan tidak ada batasan waktu dan berat badan turun banyak.

"Jika dirasa terjadi ciri-ciri kanker lambung atau dengan sakit maag yang berkepanjangan, segeralah melakukan deteksi dini," ujar Prof. Aru.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler