jpnn.com, JAKARTA - Bandara, walau sebersih apa pun kelihatannya, tetap saja tak terhindar dari sumber penyakit. Sebab, di bandara Anda juga berpeluang terkena penyakit karena berbagai kuman yang ada. Lalu, di mana tempat paling banyak kuman di bandara yang rentan menyebabkan penyakit?
Sebuah penelitian dari University of Nottingham dan The Finnish National Institute for Health and Welfare, menyeka berbagai permukaan yang sering digunakan oleh penumpang di bandara Helsinki-Vantaa di Finlandia.
BACA JUGA: AP I Buka Peluang Kerja Sama Menguntungkan di Bandara
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa setidaknya satu virus hadir dari segala sesuatu yang diseka.
Mikroba sumber penyakit ditemukan pada screening bin, tempat menggesek kartu di toko-toko, meja pemeriksaan paspor, rel tangga, dan area bermain anak-anak.
BACA JUGA: Rebutan Tanah Bandara Berbuntut Laporan ke Bareskrim
Para peneliti bahkan mendeteksi serangga penyebab penyakit lewat 25 persen sampel udara yang dianalisis saat di bandara.
Kemudian, para peneliti menyeka permukaan di bandara di Finlandia. Di sinilah mereka menemukan virus yang mengintai. Tapi anehnya, penelitian itu menemukan bahwa kamar mandi bukan tempat utama berkembangnya virus di bandara.
BACA JUGA: Sejumlah Penyakit Kambuh Usai Lebaran
"Mayoritas tes menunjukkan virus umum seperti influenza dan flu biasa," kata Departemen Kesehatan Kota New York dan Kebersihan Jiwa dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Healthline.
Screening bin paling terkontaminasi
Virus yang paling sering terdeteksi dalam penelitian ini adalah rhinovirus, penyebab flu biasa. Salah satu tempat yang paling sering ditemukan virus adalah baki plastik tempat Anda meletakkan sepatu, barang elektronik, dan barang-barang lainnya di pos pemeriksaan keamanan atau disebut screening bin.
"Adanya mikroba di lingkungan bandara belum diselidiki sebelumnya. Namun, temuan baru ini mendukung perencanaan kesiapan untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular yang serius di bandara. Sehingga, tercetus ide-ide baru untuk perbaikan teknis dalam desain dan perbaikan bandara," ujar Niina Ikonen, ahli virologi dari The Finnish National Institute for Health and Welfare.
Sementara itu, Satesh Bidaisee, DVM, EdD, profesor kesehatan masyarakat dan pengobatan di St. George's University di Grenada, mengatakan bandara harus meningkatkan manajemen kualitas udara dalam ruangan dan mengaplikasikan penggunaan desinfektan yang lebih sering pada permukaan yang mudah terkontaminasi.
Terdeteksi ada Coronavirus di bandara
Suatu mikroba yang sangat mengkhawatirkan yang disebut Coronavirus terdeteksi pada 30 persen permukaan yang terkontaminasi oleh virus.
Menurut Departemen Kesehatan dan Kesehatan Mental Kota New York, sebagian besar Coronavirus menyebabkan infeksi pernapasan atas ringan hingga sedang yang mirip dengan flu biasa.
Akan tetapi, terkadang virus ini dapat menyebabkan paru-paru basah (pneumonia) berat, terutama pada orang tua dan orang-orang dengan penyakit jantung dan paru-paru.
Namun, para peneliti menggunakan metode yang hanya mendeteksi materi genetik dari virus di permukaan dan di udara. Menurut penelitian, hasil yang disediakan oleh metode ini tidak membuktikan bahwa virus yang terdeteksi masih hidup dan dapat menyebabkan penyakit.
Mengurangi kemungkinan tertular virus
Meskipun Anda tidak berada dalam bahaya tertular penyakit serius, ketika Anda bepergian dengan pesawat terbang, terkena pilek atau flu pastinya merupakan sesuatu yang ingin Anda hindari.
"Tetap terhidrasi dan menghindari kelelahan penting untuk menjaga respons kekebalan tubuh saat pergi jauh," kata Bidaisee.
Secara khusus, Bidaisee merekomendasikan agar Anda mencuci tangan setelah menyentuh permukaan yang sering disentuh, menutup mulut, menutup hidung ketika bersin, dan menghindari kontak dekat dengan orang-orang yang sudah jelas sakit.
Nah, berbagai area di bandara yang merupakan sumber penyakit telah disebutkan di atas. Karena Anda sudah mengetahuinya, mulai sekarang berhati-hatilah.
Sebisa mungkin, cuci tangan sesaat setelah memegang benda-benda umum di bandara untuk menghindari tubuh dari kontaminasi bakteri atau virus.(NP/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AP II Beri Insentif Lebaran untuk Maskapai
Redaktur & Reporter : Yessy