MALANG - Problem rutin tahunan setiap menjelang ramadhan, tingginya tingkat konsumsi daging kerap dimanfaatkan pedagang nakal dengan menjual daging glonggonganKarenanya, Guru besar bidang ilmu teknologi hasil ternak Universitas Brawijaya (UB) Malang, Djalal Rosyidi mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan maraknya daging glonggongan hingga ayam bangkai yang biasa marak menjelang Ramadan
BACA JUGA: Pasar Baja Diprediksi Tembus 9,5 Juta Ton
Djalal juga meminta pemerintah terutama dinas terkait meningkatkan pengawasan lebih ketat pada bulan-bulan ini
BACA JUGA: Lotte Kuasai Ritel Indonesia
”Masyarakat sebagai konsumen berhak mendapatkan daging yang aman untuk dikonsumsi,” tegasnya, seperti diberitakan Malang Post (Grup JPNN)
BACA JUGA: KS Cairkan Utang Rp 3,6 Triliun
"Ini mengindikasikan bahwa keberadaan keamanan pangan di masyarakat sangat memprihatinkan," ujarnyaMeski pemerintah sangat berperan, namun menurutnya pengawasan yang paling efektif adalah pengawasan yang dilakukan oleh konsumen"Karena konsumenlah yang mengambil keputusan untuk membeli dan mengkonsumsi pangan nabati dan hewani," imbuhnya.
Ditegaskan, pengamanan daging mutlak dilakukan untuk menjamin masyarakat sebagai konsumen yang mendapatkan daging aman untuk dikonsumsiKepala Lab Teknologi Daging FP UB ini mengingatkan meski banyak kasus yang membahayakan konsumen, namun bukan berarti konsumsi daging dan bahan pangan asal ternak lainnya harus dikurangiApalagi saat ini banyak yang beranggapan bahwa pangan asal ternak merupakan pangan sumber lemak dan kolesterol yang sangat membahayakan kesehatan
”Ada salah persepsi di masyarakat yang bisa berpengaruh terhadap konsumsi bahan pangan asal ternak, oleh sebab itu perlu pemberian informasi yang positif,” ujarnyaPasalnya, hingga saat ini tingkat konsumsi bahan pangan asal ternak masyarakat Indonesia rendah sehingga perlu ditingkatkan, bukan malah dikurangi.
Dia juga menjelaskan, kolesterol dari hasil ternak yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan tidak sepenuhnya benarKarena tubuh memerlukan lemak dan kolesterol dalam jumlah tertentu untuk proses metabolisme"Konsumsi kolesterol tetap dibutuhkan dalam jumlah terbatas, yaitu tidak melebihi 250 mg per hari," terangnya.(oci/eno/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Lebaran, Mamin Impor Naik
Redaktur : Tim Redaksi