jpnn.com - Stroke sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Tak sedikit orang yang harus kehilangan nyawa akibat penyakit yang dijuluki sebagai the silent killer ini. Tak heran, masyarakat semakin peduli dengan penyakit tersebut dan mulai sadar untuk melakukan upaya-upaya mencegah stroke.
Pada dasarnya, stroke terbagi menjadi iskemik dan hemoragik. Kenali lebih jauh kedua jenis stroke ini dan lakukan tindakan pencegahan agar Anda tak perlu berhadapan dengannya.
BACA JUGA: Cegah Strok dengan 9 Cara Mudah ini
Stroke iskemik dan stroke hemoragik
Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah otak oleh trombus yang berisi plak aterosklerosis. Plak tersebut dapat berasal dari pembuluh darah otak atau terlepas dari pembuluh darah lain, beredar melalui aliran darah dan akhirnya menyumbat pembuluh darah di otak.
BACA JUGA: Waspadai Bahaya Fibrilasi Atrium, Stroke dan Sudden Death Lewat Kampanye MENARI
Plak aterosklerosis akan membuat jaringan otak tidak mendapatkan makanan dan oksigen, karena suplai aliran darah terhenti.
Bagaimana dengan stroke hemoragik? Stroke jenis ini terjadi akibat pecahnya pembuluh darah otak akibat tekanan darah yang terlalu tinggi.
BACA JUGA: Benarkah Sering Vertigo Bisa Memicu Stroke?
Meski jenisnya berbeda, stroke umumnya memberikan gejala yang mirip, yaitu:
- Kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh yang dapat disertai rasa kesemutan
- Berkurangnya kemampuan penglihatan, terjadi penglihatan ganda atau gangguan pendengaran secara mendadak
- Sakit kepala yang disertai muntah
- Kesulitan dalam mengucapkan kata-kata yang tepat (pelo) dan sulit menelan
- Wajah tidak simetris
- Gangguan keseimbangan tubuh yang membuat penderita mudah terjatuh
- Pingsan atau kejang secara tiba-tiba.(NB/ RH/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Momen Lebaran, Banyak yang Masuk RS karena Stroke dan Diare
Redaktur & Reporter : Yessy