Waspadai Gesekan Sejak Tahap Pendaftaran

Senin, 08 Agustus 2016 – 20:59 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - SERANG – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten dinilai rawan gesekan atau konflik antar pendukung bakal calon. Karena itu, perlu ada antisipasi dari pihak keamanan dan panitia penyelenggara pesta demokrasi lima tahunan di Banten. 

“Pilgub sebentar lagi. Memang sekarang mulai ada riak-riak yang istilahnya suhu politik sudah meningkat dengan ditandai banyak calon yang muncul dan partai sudah lakukan penjaringan,” kata Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banten Rusdjiman Soemaatmadja, Minggu (7/8).

BACA JUGA: Senior PKS: Sama Saja Ahok tak Percaya Jokowi dan Partai Pendukung

Ia menilai, titik kerawanan gesekan pilgub bisa terjadi dari mulai pendaftaran bakal calon. Termasuk tahap verifikasi daftar pemilih sampai perhitungan pada hari pencoblosan. “Titik kerawananan terutama di daftar pemilih, dropping logistik, saat pemilihan, dan perhitungan suara. Puncaknya saat kampanye,” ujarnya.

Meski belum terjadi, Rusdjiman mengingatkan pihak terkait agar melakukan antisipasi. “Sampai saat ini belum ada kerawanan. Mudah-mudahan tidak ada. Tapi, titik kerawanan ini harus diantisipasi dengan terus melakukan koordinasi antara KPU, Bawaslu, dan pemerintah daerah,” katanya.

BACA JUGA: Teriakan "Ahok Tumbang" Bergema di Acara Koalisi Kekeluargaan

Menurutnya, titik kerawanan bisa mulai diantisipasi dengan penerapan aturan yang belaku. Pelaksanaan kampanye diatur sesuai dengan ketentuan dan melibatkan para kandidat dalam setiap perumusan penempatan lokasi pemasangan alat peraga kampanye. “Salah satu contoh gesekan antar pendukung akan terjadi pada waktu kampanye, tapi pilkada serentak 2015 tidak terjadi karena aturannya jelas,” katanya.

Meski aturan yang baru memperbolehkan kandidat memasang alat kampanye sendiri, lanjutnya, KPU harus tetap mengatur titik lokasinya. “Pemasangan alat kampanye ditentukan panitia pemilihan sehingga dengan demikian dapat mengurangi gesekan. Pilkada kemarin itu jadi pelajaran, dan saya kira tidak akan (ada konflik-red),” kata Rusdjiman.

BACA JUGA: Sekjen PDIP dan Putra Amien Rais Kompak demi Pilkada Kulonprogo

Pihaknya mengaku sudah membentuk desk Pilkada Banten sebagai media koordinasi dengan instansi terkait pelaksanaan pilgub yang puncaknya akan dilaksanakan pada Rabu 15 Februari 2017. “Pemda ada desk untuk sama-sama KPU dan Bawaslu untuk melakukan antisipasi kerawanan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, jadwal tahapan mulai dari masa pendaftaran, kampanye, hari tenang, sampai pemilihan sudah dipetakan. “Termasuk untuk tempat pemungutan suara nanti,” katanya. 

Ia mengaku akan mengerahkan personelnya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Misalnya, pada saat masa kampanye, pengamanan kotak suara dan pemilih, pihaknya akan lebih memperbanyak pasukan. “Dalam kondisi tertentu ada namanya diatur 2/3, dan separo,” kata dia. 

Diketahui, KPU sudah mulai melakukan tahapan penyerahan dukungan bakal calon jalur independen. Karena itu, pihak kemanan juga melakukan pengamanan proses tersebut. “Misanya, di PPK pas hari-hari biasa cukup satu atau dua orang, tapi ketika kotak suara sudah ada maka di sana akan banyak (personel polisi-red),” ujarnya. (mg04/air/dwi/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Punya Duit, Adhyaksa Batal Tantang Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler