Waspadai ISIS, Sisir Rumah Kontrakan

Sabtu, 09 Agustus 2014 – 03:10 WIB

jpnn.com - BOGOR – Pemkot Bogor terus berupaya dalam mempersempit penyebaran paham ISIS di Kota Bogor. Kemarin, sejumlah tokoh agama dan Muspida Kota Bogor berkumpul di ruang rapat sekda.

Hadir antara lain, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional, KH Muhyiddin Junaedi, Wakapolresta Kompol Santoso, para perwakilan dari kecamatan.
    
Ade sarip mengatakan, pertemuan itu untuk menyatakan sikap menolak keberadaan ISIS di Kota Bogor, dengan melakukan program kerja yang mampu menekan penyebaran pahamnya.

BACA JUGA: Polda Dukung Pemprov Bangun Sirkuit Balap

Dia menegaskan, aparat pemerintahan kecamatan mendata warganya usail libur lebaran, dan mendata penduduk yang tinggal di rumah kontrakan.

“Kami akan lakukan pencegahan, kami meminta Kementerian Agama (Kemenag, red) berceramah tentang bahaya ISIS,” katanya.
    
Sementara itu, KH Muhyiddin Junaedi menuturkan, ISIS merupakan gerakan ekstraradikal, sehingga caranya bergerak sudah melanggar dan keluar dari aturan serta nilai-nilai Islam.

BACA JUGA: Polda Tolak Satpol PP Pegang Senpi

Muhyidin mengatakan, Islam merupakan agama yang mendatangkan rahmat bagi alam semesta, sedangkan cara-cara yang digunakan ISIS secara arogan, justru keluar dari koridor islam.

Muhyidin berharap, seluruh elemen pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten memberikan pencerahan kepada warga tentang bahaya laten ISIS, yang selama ini bertindak mengatasnamakan agama.

BACA JUGA: Isyaratkan Tersangka Baru di Kasus Transjakarta

”Islam itu rahmatan lil alamin, penuh damai, kerja sama, toleran, bukan seperti yang diperlihatkan ISIS dalam beberapa video yang diunggah di YouTube,” ujarnya.

Sementara itu, MUI mengimbau masyarakat, jika di sekelilingnya ada yang mengikuti paham ISIS, agar menjadi tanggung jawab bersama. Masyarakat saling mengingatkan terhadap ajakan jihad yang digaungkan ISIS. MUI juga mengimbau para tokoh agama, memberikan pemahaman tentang jihad secara utuh.

“Sebaiknya, untuk membentengi diri warga masyarakat dari hasutan ISIS, alim ulama untuk selalu memberikan pemahaman tentang jihad yang lebih luas. Dalam hal ini jihad dalam konteks kenusantaraan, seperti jihad melawan korupsi,” katanya.(rp6/c)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebulan, 18 Kebakaran Landa Bekasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler