Waspadai Nurdin Cs Sebelum Kongres

PSSI Tentukan Jadwal Pemilihan Ketum 29 April

Jumat, 11 Maret 2011 – 05:57 WIB
Nurdin Halid (kanan) dan Nugroho Besoes. Foto: Randy/RM

JAKARTA -- Teka-teki jadwal pelaksanaan Kongres PSSI akhirnya terjawabAjang pemilihan ketua umum (Ketum) dan wakil Ketum tersebut digeber pada 29 April mendatang

BACA JUGA: Award Bagi Irfan Bachdim

Namun, tempat pelaksanaan kongres belum ditentukan
Hal itu disampaikan Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam konferensi pers di kantornya di Senayan, Jakarta, kemarin (10/3)

BACA JUGA: Van Bronckhorst Siap ke Indonesia



Namun, jalan menuju kongres tersebut sangatlah panjang
Banyak hal yang harus dilakukan sebelum hari pelaksanaan

BACA JUGA: Kejati Kaltim Bidik Nurdin Halid

Di antaranya pembentukan panitia perumus yang bertugas menyusun draf peraturan organisasi (PO)Peraturan tersebut bakal didistribusikan kepada seluruh pemilik suara

Tim perumus, menurut Nugraha, berjumlah 10 orangMereka terdiri atas Ketua Ibnu Munzir dan Sekretaris Joko Driyono ditambah delapan anggota yang bekerja mulai 7 hingga 19 MaretPada 19 Maret nanti, hasil tim perumus diserahkan kepada anggota PSSI dan FIFASelain itu, masih ada kongres pada 26 Maret untuk memilih komite pemilihan (7 anggota) dan komite banding (5 anggota) yang bertugas menggelar kongres tersebutNama-nama kandidat dua komite ini diusulkan oleh pemilik suara PSSINama-nama mereka dihimpun Sekjen PSSI sebelum diadakan pemilihan.

"Kongres nanti dimulai dengan pemilihan Ketum, lalu wakil Ketum, dan terakhir memilih anggota Exco (komisi eksekutif)Cara pemilihannya jangan tanya sayaSaya tidak tahuItu tugas komite pemilihanKami juga akan mengundang perwakilan dari FIFA dan AFC sebagi saksi hidup," kata Nugraha.

Nah, menilik panjangnya jalan yang ditempuh sebelum kongres, banyak suara miring yang menyindir bahwa hal itu akan dimanfaatkan Nurdin Halid dkk guna mencari cara supaya tetap bisa mempertahankan kekuasaanStatus quo bakal memiliki waktu panjang untuk mencari celah supaya bisa tetap memonopoli PSSI di masa mendatang"Feeling saya begitu yakin kalau Nurdin akan mencari jalan untuk tetap bisa majuDari awal kan sudah kelihatan dia sangat berambisi menjadi Ketum lagi," kata Hadiyandra, sekretaris umum Pengprov PSSI Jambi.

Padahal, lanjutnya, Nurdin sudah tak diperkenankan maju lagi sebagai orang nomor satu di PSSIItu terkait dengan statusnya sebagai mantan narapidanaStatuta FIFA memang sudah menyatakan melarang mantan narapidana menjabat Ketum PSSI.  "Meskipun sudah dilarang FIFA, saya melihat dia (Nurdin) akan berusaha keras dengan waktu yang ada untuk mencari celah agar tetap bisa maju," imbuh salah satu pemilik suara di kongres ituNurdin, kata dia, juga dianggap bakal mencari cara licik lain untuk tetap melanggengkan kekuasaan

Bahkan, bukan tak mungkin jika Nurdin bakal melakukan lobi ke FIFA atau mencari orang yang sepaham dan sevisi dengannya untuk mengisi jabatan Ketum PSSIPendek kata, Nurdin bakal mencari "boneka" yang bisa dikontrolnya"Saya yakin dia sudah menyiapkan strategi lainMisalnya, menyiapkan orang yang bisa digerakkan olehnyaYang pasti, calonnya memenuhi syarat dan bisa memenuhi apa yang diinginkan Nurdin," tambah Hadiyandra

Pengamat sepak bola yang juga mantan ketua bidang organisasi PSSI Tondo Widodo mengharapkan semua pihak yang menginginkan perbaikan di otoritas sepak bola nasional itu terus memasang mata dan telingaHal itulah yang harus terus diperhatikan para pencinta sepak bola Indonesia yang menginginkan reformasi di PSSI.

"Publik harus mencermati langkah-langkah yang akan dipakai Nurdin cs untuk tetap bertahan di PSSI," bebernyaApalagi, Nugraha juga belum bisa memberikan ketentuan pasti mengenai syarat yang dijadikan ketentuan bagi seorang calon untuk maju sebagai KetumSekjen PSSI itu hanya mengatakan bahwa calon tersebut harus diusulkan oleh para pemilik suara

Bahkan, satu dukungan dari pemilik suara juga cukup bagi seorang kandidat untuk maju sebagai Ketum PSSISelain itu, calon tersebut harus menyerahkan curriculum vitae (CV) serta surat keterangan yang menyatakan bahwa calon itu memang mencalonkan diri sebagai kandidat Ketum PSSI"Kalau Nurdin maju lagi, pasti akan ada demonstrasi besar-besaran di seluruh IndonesiaJauh lebih besar daripada demo beberapa waktu laluMasyarakat sekarang sudah pintar, tapi juga sudah capek karena terus-menerus dipermainkan Nurdin," jelas Tondo

Dia mengharapkan, para pemilik suara tak mengusung Nurdin maju sebagai Ketum PSSIKomite pemilihan diharapkan juga tak meloloskan Nurdin"Kalau ada pemilik suara yang mengusulkan Nurdin, berarti mereka geblekMereka tuli dan tak bisa membacaLha jelas-jelas Nurdin sudah dilarang FIFAKalau komite pemilihan meloloskan Nurdin, mereka akan kami tuntut," tegas Tondo

Selain itu, Tondo menyatakan bahwa keputusan menggelar kongres pada 29 April hanya karena PSSI ingin mencari mukaItu setelah mereka terpojok karena belangnya diketahui FIFA"Biasanya kan mereka seenaknya sendiriNah, sekarang mereka sudah ketahuan bobroknyaMakanya, sekarang mereka terlihat nurutKalau sedang tak ketahuan belangnya, mereka pasti mbalelo lagi," ucap Tondo

Sementara itu, Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) menanggapi dingin jadwal pelaksanaan kongres tersebutKetua KPPN Syahrial Damopolii menyatakan tak akan membatalkan jadwal kongres I pada 25"27 Maret guna memilih komite pemilihan dan komite banding serta kongres II pada 25"27 April untuk pemilihan ketua umum PSSI.

Meski FIFA sudah mengeluarkan keputusan bahwa pelaksanaan kongres diserahkan ke PSSI, KPPN tetap tak ambil pusingAlasannya, anggota mereka yang diklaim mencapai 84 pemilik suara di kongres PSSI sudah mewakili untuk menggelar kongres"PSSI resmi sekarang adalah kamiLegitimasinya dari 84 pemilik suaraSudah tidak perlu lagi diragukan keabsahan kongres yang kami gunakan," tandasnya.

Dia menambahkan, langkah tersebut sudah sesuai dengan aturan keolahragaan yang ada di IndonesiaKendati nanti ada ancaman bahwa bakal ada pelanggaran Statuta FIFA, pihaknya tidak gentar"Ini Indonesia, kami ikuti aturan IndonesiaFIFA tidak harus kita dengarkan semuaSepanjang masih sesuai dengan aturan Indonesia bisa diikutiSoalnya, FIFA itu sama saja dengan Nurdin (Halid) yang tidak jelas," tandasnya.

Di sisi lain, kekisruhan di sepak bola Tanah Air menimbulkan keprihatinan banyak pihakSalah satunya Indonesia Football Watch (IFW) yang berusaha mencari jalan tengahMereka ingin mempertemukan berbagai elemen sepak bola dan penanggung jawab keolahragaan Indonesia dalam acara sarasehan sepak bola nasional pada 16 Maret mendatang di Wisma Antara, Jakarta.

Mereka ingin mencari solusi atas perbedaan paham antara PSSI dengan Dubes RI di Swiss Djoko Susilo dan Ketum KONI/KOI Rita Subowo terkait hasil pertemuan dengan Presiden FIFA Joseph "Sepp" BlatterWakil IFW juga bakal mendatangi markas FIFA di ZurichPihaknya berusaha menanyakan kebenaran hasil pertemuan FIFA dengan Duta Besar Indonesia dan KONI yang dianggap bohong.

"Kami sebagai masyarakat sepak bola sangat prihatinWakil pemerintah di Swiss kok dituduh berbohongIFW ingin berangkat ke sana dengan tujuan mempertanyakan hal itu pula dan meminta bukti tertulis untuk kami umumkan ke masyarakat Indonesia," tegasnya

Sementara itu, pihak LPI meradangHal itu terkait dengan permintaan PSSI yang menginginkan LPI bergabung dengan kompetisi milik PSSIDengan catatan, LPI memulai dari Divisi III terlebih dahuluJuru bicara LPI Abi Hasantoso menyatakan bahwa hal itu dilakukan PSSI untuk mengalihkan isu kegagalan timnas U-23 di kualifikasi Olimpiade.

"Tidak mungkin kompetisi profesional seperti LPI bergabung dengan kompetisi amatir PSSIKlub-klub di PSSI itu kan amatirKecuali tiga tim yang tak mendapatkan dana APBD, yakni Persib Bandung, Arema Malang, dan Semen PadangDalam waktu dekat, ada beberapa tim di kompetisi PSSI yang akan bergabung dengan LPI," ucap Abi(ru/aam/c2/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Siapkan Kartu Merah buat Nurdin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler