Waspadai Pemilih Ganda di NTT

Jumat, 03 April 2009 – 20:47 WIB
JAKARTA –Departemen Dalam Negeri (Depdagri) mengingatkan Komisi Pemilihan Umum Nusa Tenggara Timur (KPU NTT) untuk mengantisipasi adanya pemilih dari luar daerah Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten LembataPasalnya, di kedua kabupaten itu telah disepakati pemberian suara dilakukan pada 14 April 2009

BACA JUGA: Lagi, JK Disebut The Real President

Ini lantaran pada 9 April 2009 masyarakat di kedua kabupaten itu menjalankan ibadah Samana Santa dan Kamis Putih.

Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol) Depdagri Tanribali Lamo di Jakarta, Jumat (3/4), menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan ada pemilih yang membawa surat pindah dari daerah lain untuk menggunakan hak suaranya di kedua kabupaten tersebut
“Nah, KPU di sana perlu membicarakan, apakah surat pindah untuk memilih itu juga berlaku untuk tanggal 14 April

BACA JUGA: Lampung Resmi Tambah Tiga Kabupaten

Masalah seperti ini harus tegas agar tidak ada persoalan di kemudian hari,” ungkap Tanribali Lamo
Tanri menjelaskan hal itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Harian Tim Koordinasi Pemilu yang dibentuk Depdagri.

Lebih lanjut dia menjelaskan, meski pun proses pemberian suara di Flores Timur dan Lembata dilakukan pada 14 April, namun untuk tahapan pemilu berikutnya tetap sesuai dengan jadwal nasional

BACA JUGA: PU: 80 Situ di Jabodetabek Telah Direhabilitasi

“Misalnya, proses penghitungan suara di tingkat provinsi tetap tanggal 19 April,” ungkapnyaSebelumnya, guna menyikapi desakan penundaan pemilu legislatif yang kencang disuarakan tokoh Muslim dan Kristen di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mendagri Mardiyanto telah mengirim pejabat Depdagri untuk bertemu para tokoh agama di NTTTanribali sendiri ikut terjun langsung untuk mencari solusi persoalan ini.

Seperti diketahui, desakan penundaan pemilu ini terjadi lantaran tanggal 9 April bertepatan dengan prosesi Samana Santa dan Kamis Putih, yang disakralkan umat Kristiani khususnya KatolikGubernur NTT, Frans Lebu Raya sendiri sebelumnya sudah mengutus sejumlah tokoh agama membicarakan persoalan ini dengan KPU pusat di Jakarta Para tokoh agama yang diutus ke Jakarta mewakili empat unsur agama yakni Katolik, Kristen Protestan, Islam dan Hindu/Budha. (sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UMJ Aktif Kuliah, Korban Situ Gintung Pindah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler