BACA JUGA: Lagi, JK Disebut The Real President
Ini lantaran pada 9 April 2009 masyarakat di kedua kabupaten itu menjalankan ibadah Samana Santa dan Kamis Putih.Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol) Depdagri Tanribali Lamo di Jakarta, Jumat (3/4), menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan ada pemilih yang membawa surat pindah dari daerah lain untuk menggunakan hak suaranya di kedua kabupaten tersebut
BACA JUGA: Lampung Resmi Tambah Tiga Kabupaten
Masalah seperti ini harus tegas agar tidak ada persoalan di kemudian hari,” ungkap Tanribali LamoLebih lanjut dia menjelaskan, meski pun proses pemberian suara di Flores Timur dan Lembata dilakukan pada 14 April, namun untuk tahapan pemilu berikutnya tetap sesuai dengan jadwal nasional
BACA JUGA: PU: 80 Situ di Jabodetabek Telah Direhabilitasi
“Misalnya, proses penghitungan suara di tingkat provinsi tetap tanggal 19 April,” ungkapnyaSebelumnya, guna menyikapi desakan penundaan pemilu legislatif yang kencang disuarakan tokoh Muslim dan Kristen di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mendagri Mardiyanto telah mengirim pejabat Depdagri untuk bertemu para tokoh agama di NTTTanribali sendiri ikut terjun langsung untuk mencari solusi persoalan ini.Seperti diketahui, desakan penundaan pemilu ini terjadi lantaran tanggal 9 April bertepatan dengan prosesi Samana Santa dan Kamis Putih, yang disakralkan umat Kristiani khususnya KatolikGubernur NTT, Frans Lebu Raya sendiri sebelumnya sudah mengutus sejumlah tokoh agama membicarakan persoalan ini dengan KPU pusat di Jakarta Para tokoh agama yang diutus ke Jakarta mewakili empat unsur agama yakni Katolik, Kristen Protestan, Islam dan Hindu/Budha. (sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMJ Aktif Kuliah, Korban Situ Gintung Pindah
Redaktur : Tim Redaksi