JAKARTA – Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) mengatakan, para petugas harus meningkatkan koordinasi untuk mencegah terjadinya pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dan sistem transit ke negara yang sudah dimoratorium pemerintahSebab, hingga kini masih banyak sekali ditemukan pelanggaran tersebut
BACA JUGA: OSO: Tak Mampu Kerja, Bubarkan Saja Bulog
Negara-negara yang dimoratorium adalah Yordania, Syria, Arab Saudi, Malaysia, dan Kuwait tidak diperbolehkan, karena ada status moratorium ke negara-negara itu
BACA JUGA: Kasus Chandra, KPK Serahkan Publik yang Menilai
Khusus bagi Malaysia dan Kuwait, moratorium diberlakukan karena negara belum memiliki komitmen untuk melindungi pekerja sektor rumah tangga.’’Seluruh instansi terkait dengan penempatan TKI seperti polisi, BNP2TKI, dan lintas kementerian harus bekerja sama memperketat sistem pengiriman TKI hingga tak ada lagi penempatan TKI ilegal dan transit,’’ ungkap Muhaimin saat mengunjungi delapan TKI yang dirawat di Ruang Mahoni II RS Polri Kramat Jati akibat kecelakaan kerja di luar negeri, Jakarta, Jumat (23/9).
Mantan wakil ketua DPR ini mengatakan, selama ini kasus-kasus yang merugikan TKI seringkali menimpa TKI ilegal dan TKI transit yang berada di kawasan Timur Tengah
BACA JUGA: Chandra: Saya Tidak Bisa Dibeli
’’Masyarakat perlu mengetahui serta ikut serta menjaga keluarganya agar tidak berangkat untuk bekerja ke luar negeri ke negara-negara yang masih terkena berstatus moratorium,’’ bebernya.Selain itu, lanjutnya, Kemenakertrans membenahi proses rekrutmen calon TKI pengurusan dokumen diri, uji kesehatan, pelatihan, sampai uji sertifikasi kompetensiLangkah lain yang diambil adalah meningkatkan kualitas TKI melalui pelatihan sistem 200 jam bagi yang belum pernah ke luar negeri dan 100 jam untuk yang pernah bekerja di sejumlah negara penempatan.’’Kemenakertran s terus membenahi program dengan melibatkan dinas ketenagakerjaan di daerah agar lebih dapat mengawasi secara langsung TKI yang diberangkatkan,’’ kata Muhaimin.
Menurutnya, kebanyakan TKI yang dirawat di RS Polri Kramat Jati ini berasal dari Timur TengahDari 40 orang yang dirawat, sebanyak 23 TKI mengalami gangguan kejiwaan, karena stres dan depresi akibat bekerja di luar negeriSerta 17 TKI akibat kecelakaan saat kerja di rumah majikan.
Dalam kunjungan tersebut, ketua umum DPP PKB ini mengunjungi 8 TKIYaitu Siti Rokiyah asal Indramayu, bekerja di YordaniaDia jatuh dari lantai 2 saat membersihkan kaca di balkon apartemen majikannyaSiti Rokiyah kini lumpuhTKI lainnya adalah Omah asal Indramayu, bekerja di Arab SaudiDia jatuh dari lantai 2 karena kecelakaan kerja, dan saat ini kaki digips.
Kemudian, Siti Aminah asal Cirebon, bekerja di SuriahDia disiksa majikan hingga kaki patah dan luka di pahaNenti asal Cirebon, bekerja di Arab SaudiJatuh dari lantai 2 karena menghindar dari upaya pemerkosaan oleh anak majikan yang umurnya 18 tahunSaat ini lututnya tidak bisa digerakkanLalu, Dewi asal Indramayu, bekerja di Arab SaudiDia jatuh dari lantai 6 ke lantai 3 karena pusing akibat sakit ginjalSaat ini kaki kiri patahSri asal Cirebon, bekerja di QatarDia sakit ginjalSaat ini dia akan menjalani operasiKunaisih asal Indramayu, bekerja di SingapuraDia jatuh saat membersihkan jendelaSaat ini tulang belakang terlukaTerakhir Sari asal Garut, bekerja di Arab SaudiDia disiksa majikan dengan sapu dan kayuKini, kaki kanan tidak bisa digerakkan(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tak Pernah Usut Kasus e-KTP dan Seragam Hansip
Redaktur : Tim Redaksi