Waspadalah, Banjir Besar Bisa Menerjang Kapan Saja

Sabtu, 03 Juni 2017 – 01:29 WIB
Ilustrasi banjir. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Limpahan air dari hulu Mahakam masih menjadi ancaman banjir di Samarinda.

Ancaman tersebut makin tinggi, ditambah curah hujan Kota Tepian diprediksi tinggi hingga sepekan ke depan.

BACA JUGA: Hujan, Perumahan Kodim Mirip Danau dan Tempat Pemancingan

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Temindung Samarinda Sutrisno mengatakan, hal ini dikarenakan hingga beberapa hari ke depan di atas Kalimantan ada pertemuan angin.

Itu menyebabkan potensi hujan pada sore dan malam hari cukup tinggi selama tiga hari ke depan. “Intensitasnya ringan hingga lebat,” terangnya.

BACA JUGA: BNPB Sebut 285 Jiwa di Padang Harus Mengungsi setelah Dikepung Banjir

Seperti yang terjadi pada Kamis (1/6). Saat itu, hujan terjadi 90 menit.

Tercatat di Temindung intensitas hujan mencapai 39 milimeter.

BACA JUGA: Diguyur Hujan Deras, 14 Wilayah di Padang Terendam Banjir

Hal ini diperparah angin kencang dari barat laut. “Kecepatan angin maksimum 24 knot,” tuturnya.

Soal naiknya pasang laut, Sutris menerangkan, karena sudah memasuki bulan baru dan fase sabit, berangsur-angsur tinggi air menurun.

“Diprediksi naik pada saat purnama,” tuturnya. Ini, menurut dia, cukup menurunkan risiko banjir besar di Samarinda.

Namun, yang mesti diwaspadai adalah air dari hulu Mahakam menuju Samarinda. Kalaupun ada potensi genangan akan surut dalam sejam.

Selain air dari hulu Mahakam, yang ditakutkan adalah hujan bersamaan dengan masuknya air dari hulu.

Soal kapan musim penghujan berakhir, Sutris mengatakan, diprediksi akan mulai pada akhir Juni.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Chairil Anwar mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Samarinda.

“Pasalnya mereka adalah garda terdepan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Samarinda Endang Liansyah mengatakan, banjir di hulu Mahakam merupakan hal biasa.

Dia memantau limpahan air tersebut telah sampai di Kecamatan Loa Kulu dan Loa Duri, Kutai Kartanegara.

Daerah itu adalah kecamatan yang berbatasan langsung dengan Samarinda.

Apalagi, lanjut dia, saat ini debit air di Waduk Benanga berada pada titik 55 sentimeter limpasan air.

“Itu sudah mendekati batas waspada siaga yang terletak di titik 60 sentimeter,” terangnya. (fch/rom/k9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir dan Longsor di Kendari Telan Korban Jiwa


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
banjir   Samarinda  

Terpopuler