jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengakui bahwa website https://infopemilu.kpu.go.id/pilkada2018 yang disediakan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi proses rekapitulasi suara pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 kerap mendapatkan serangan.
Karena itu, KPU melakukan sistem buka tutup atau hidup dan mati untuk mengantisipasi serangan tersebut.
BACA JUGA: Capaian Golkar di Pilkada Jadi Bukti Kelihaian Airlangga
“Itu cara kami menghadapi serangan yang datang bukan hanya tiap hari dan tiap jam, tapi tiap menit menyerang kami. Jadi kami buka, tutup, serangan dibersihkan,” kata Arief saat diskusi Pilkada, Kotak Kosong, dan Pilpres di Jakarta, Sabtu (30/6).
Menurut dia, kalau dibuka terus tentu akan merepotkan. Sebab, serangan akan semakin mudah dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan penyerangan.
BACA JUGA: 11 Pelanggaran yang Ditangani Panwaslu Selama Proses Pilkada
Akibatnya, nanti banyak masyarakat yang tidak bisa melihat. “Jadi mohon maaf kalau masih sering buka tutup. Bukan karena kami tidak transparan menginformasikan, tapi ini strategi seperti yang disampaikan ahli (teknologi informasi),” ungkap Arief.
Dia mengatakan secanggihnya sistem teknologi informasi, tetap saja ada orang yang berupaya melakukan serangan. Arief mengakui beberapa hari ini memang website tersebut sering diserang.
BACA JUGA: Kemenangan Kotak Kosong Bukti Rakyat Tolak Kerabat Penguasa
“Tapi, kami lakukan upaya menangkal, membersihkan, menangkis serangan. Salah saunya on-off strategy,” katanya.
Founder Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio mengatakan persoalan server up and down itu bisa saja dianggap menyimpan misteri. Menurut dia, hal itu bisa menyebabkan orang berpikir macam-macam.
Dia mengatakan memang pertimbangan KPU melakukan strategi hidup dan mati itu masuk akal. Namun, ia mengatakan, akan lebih baik jika dibiarkan terus online sambil mengatasi serangan.
Hendri mempertanyakan, apakah saat server dimatikan itu kemudian terjadi perubahan angka perolehan suara. “Jangan sampai, pas mati kemudian hidup lagi, angka berubah dan penambahan,” kata Hendri mempertanyakan.
Sedangkan Arief mengatakan, bisa saja digunakan strategi dihidupkan terus sambil mengatasi serangan. Namun, ia mengatakan, berdasarkan saran ahli sebaiknya dilakukan strategi hidup dan mati.
“Supaya lebih cepat menangkalnya,” kata Arief. Dia pun membantah terjadi upaya penambahan angka perolehan suara dengan strategis hidup mati di website tersebut. “Tidak. Memang kami mau ngapain?” jawab Arief. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Tak Berhak Menghukum Lembaga Survei
Redaktur & Reporter : Boy