WEF Buka-bukaan soal Pekerjaan Paling Dicari dengan Gaji Wow!

Jumat, 28 Oktober 2022 – 18:16 WIB
Refocus menghadirkan kelas analis data selama delapan bulan. Foto/Ilustrasi: dok Refocus

jpnn.com, JAKARTA - World Economic Forum (WEF) merilis daftar pekerjaan yang paling dibutuhkan pada 2025.

Ada yang unik dari data yang disajikan oleh WEF, yakni analis data menduduki peringkat sebagai pekerjaan yang paling dibutuhkan di masa depan.

BACA JUGA: Guru Honorer 7 Bulan Belum Gajian, Utang Menumpuk, Sedih

Analis data adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan analisa dan riset data dengan menggunakan tools tertentu.

Di dunia bisnis, analis data berhubungan dengan berbagai jenis data yang dimiliki perusahaan dan memiliki peran penting dalam mengolah, mengambil kesimpulan hingga memvisualisasikan data untuk berbagai departemen terkait.

BACA JUGA: Ketum Honorer Usul Gaji & Tunjangan PPPK Diambil-Alih Kemendikbudristek, Ada Sepakat?

CEO & Founder Refocus Education Project Roman Kumay Vyas mengatakan prospek kerja analis data di era digital ini sangat menjanjikan.

Sebab, pekerjaan analis data bisa dilakukan oleh siapa saja dan dari latar belakang apa saja.

BACA JUGA: PPPK Angkatan 2019 Bingung, Kapan Kenaikan Gaji Berkala? Sudah Lebih 2 Tahun, Lho 

"Alasan lainnya adalah banyaknya data bermunculan setiap tahunnya yang jika diolah dengan tepat apat mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan secara signifikan," beber Roman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/10).

Roman juga menyebut profesi analis data dibutuhkan di setiap bidang pekerjaan dan di berbagai industri, antara lain perbankan, teknologi, kesehatan, transportasi, asuransi, dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan kebutuhan tersebut, gaji untuk data analis junior juga sangat menjanjikan mulai dari Rp 4-10 juta, disusul untuk level Middle sekitar Rp 6-13 juta, dan terakhir untuk level Senior berkisar antara Rp 15-30 juta.

Namun, meski profesi analis data sangat dibutuhkan, nyatanya sekolah atau perguruan tinggi khusus jurusan di Indonesia masih sangat kurang dari segi jumlah untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Jobstreet memperkirakan lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia masih membutuhkan posisi data analyst di perusahaannya.

“Profesi data analyst bisa bekerja lintas industri dan terbukti memiliki gaji rata-rata yang cukup besar. Dengan lalu lintas data yang tinggi saat ini, kami percaya sekarang adalah waktu terbaik bagi para profesional atau siapa pun yang memiliki hasrat untuk data," ungkap Roman.

Kebutuhan dan perkembangan zaman itu yang membuat Refocus menghadirkan kelas analis data selama delapan bulan.

"Mentor dan pembicara dari para ahli di industri ini sejak didirikan di Indonesia,” tambah Roman.

Refocus memungkinkan siswa untuk memahami konsep dasar di bidang analisis data dengan cara yang mudah dan dalam waktu yang relatif singkat.

Tidak hanya itu, Refocus juga memiliki Career Center yang akan membantu mahasiswa membuat CV dan portofolio yang kuat dan terhubung langsung dengan user untuk magang dan peluang kerja di perusahaan lokal terkemuka, yang merupakan bagian dari kemitraan Refocus, bagi fresh graduate yang siap bekerja, memulai karir sebagai data analis.

“Kami sudah memiliki 4.600 siswa data analis di Filipina, sedangkan di Indonesia hanya dalam beberapa bulan kelas dibuka sudah menjaring 640 siswa," bebernya.

Hal ini menunjukkan betapa tertariknya mahasiswa Indonesia untuk mempelajari lebih jauh tentang data analytics.

"Kami berjanji untuk memberikan siswa kami sistem pelatihan terbaik dan mentor terbaik untuk membimbing mereka dalam perjalanan mereka untuk menjadi seorang data analis profesional, " pungkas Roman. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
WEF   Gaji   pekerjaan   analis data  

Terpopuler