WeShop Pacu Trend E-commerce Lintas Batas

Senin, 13 November 2017 – 18:41 WIB
WeShop akan menampilkan real-time update untuk penawaran-penawaran terbaik dari Amazon dan eBay bagi konsumen Indonesia. Platform WeShop juga mendukung untuk pembelian dari toko online. Foto WeShop

jpnn.com, JAKARTA - Ekspansi pemain raksasa seperti Alibaba dan Amazon, angka pembeli online yang berbelanja lintas negara semakin meningkat.

Hal ini menjadi kesempatan bagi e-commerce seperti WeShop untuk menarik lebih banyak pembeli pada berbagai event musim belanja online di bulan ini.

BACA JUGA: Pelarangan Pemajangan Produk Rokok, Pedagang di Bogor Resah

E-commerce lintas batas makin diminati. Berdasarkan data terbaru dari DHL, volume ritel perdagangan lintas akan meningkat rata-rata 25 persen per tahun sepanjang 2015-2020, atau naik dari USD 300 miliar menjadi USD 900 miliar. Asia Tenggara, dengan populasi lebih dari 600 juta penduduk, menjadi target perburuan bagi pelaku e-commerce.

Penjualan ritel online tahun ini diharapkan meningkat dengan musim belanja liburan yang semakin dekat.

BACA JUGA: Novanto Jamin Pertanian Selalu Jadi Prioritas Pembangunan

Pembeli diprediksi akan belanja gila-gilaan dalam beberapa minggu lagi di Amerika pada saat Black Friday (24 November) tradisi belanja Amerika untuk mengawali musim belanja hadiah menyambut liburan dan Cyber Monday (27 November), yang hadir beberapa tahun lalu untuk menarik lebih banyak orang berbelanja online.

"Pesta belanja liburan 2017 bisa jadi lebih besar dan lebih baik lagi dengan mulainya trend e-commerce lintas batas," ujar Founder dan CEO WeShop Global Emme Dao dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Pelindo III Tambah 8 Unit HMC

Banyak operator online marketplace yang tentu tak akan ketinggalan dalam promosi musim liburan. Seperti halnya WeShop yang akan memanfaatkan kesempatan bagi konsumen di Asia Tenggara untuk merasakan pengalaman belanja produk dari Amerika Serikat dengan lebih baik lagi.

WeShop platform belanja lintas batas premier di Asia Tenggara dengan portal di Malaysia, Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand. WeShop yang saat ini telah mendapat kucuran dana Investasi semakin menguatkan fondasinya di Asia Tenggara. Pada 2016 silam, WeShop yang berbasis di Indonesia telah mendapatkan investasi tujuh digit dollar Amerika dari NextTech Group of Technopreneurs (Vietnam) dan Haspro Holdings (Malaysia).

Weshop berencana menggunakan investasi segar tersebut untuk menguatkan operasional dan layanan konsumen di Indonesia dan pasar lainnya di Asia Tenggara. Marketplace online WeShop telah disiapkan dengan baik untuk melayani konsumen regional selama 24 jam selama event belanja tahunan Black Friday dan Cyber Monday berlangsung.

“WeShop akan menampilkan real-time update untuk penawaran-penawaran terbaik dari Amazon dan eBay bagi konsumen Indonesia. Platform WeShop juga mendukung untuk pembelian dari toko online lainnya yang ada di Amerika, seperti Walmart, Adidas Nike, dan Sephora,” ujar Founder dan CEO WeShop Global Emme Dao dalam keterangannya, di Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Untuk membantu konsumen menghemat waktu dan tenaga, WeShop telah mengembangkan proses fasilitasi belanja-impor yang inovatif dan menyeluruh.

Portal WeShop memungkinkan pembeli dari Indonesia untuk membeli lebih dari 200 juta produk asli dari Amerika Serikat dan berbagai merek terkenal lainnya, yang sering tidak tersedia di Indonesia atau bilapun ada, lebih mahal.

“Dengan menawarkan fasilitas layanan belanja lintas batas bagi pembeli lokal, weshop.co.id mengubah transaksi antar negara menjadi transaksi lokal, sehingga setiap konsumen di Indonesia saat ini dengan leluasa bisa berbelanja di mana saja di seluruh dunia dari rumah mereka dengan aman dan nyaman," ucapnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyibak Segarnya Bisnis Air Isi Ulang


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
WeShop  

Terpopuler