Dikatakan oleh WHO, jumlah kasus yang terjadi pada pekan kedua Maret, memang menurun hampir separuh dari pekan sebelumnya, yaitu "hanya" sekitar 2.000 kasus dibandingkan pekan terdahulu yang mencapai 3.800
BACA JUGA: Terdakwa Teror Mumbai Mengakui Asal Pakistan
Sementara pada pekan-pekan di bulan Februari, kasus per minggu konon bisa mencapai rata-rata 8.000."Situasi pengendalian wabah kolera (di Zimbabwe) belakangan membaik," ungkap laporan terakhir WHO tersebut
Namun demikian, lembaga tersebut mengingatkan bahwa angka (statistik) kasus per minggu tersebut tidaklah selalu akurat
BACA JUGA: Di Eropa, Inses Tak Selalu Ilegal
Hal itu sama dengan yang disampaikan Perdana Menteri Zimbabwe, Morgan Tsvangirai, awal Maret, yang menyebut bahwa angka resmi tersebut berkemungkinan masih jauh di bawah kenyataan sebenarnya.Berdasarkan data WHO lagi, tercatat telah ada sekitar 90.000 kasus kolera di Zimbabwe, sejak dimulainya epidemi ini pada Agustus tahun lalu
Sementara itu, WHO juga mengatakan bahwa di ibukota Harare, jumlah kasus yang dilaporkan masih cenderung meningkat
BACA JUGA: Kapal Selam Nuklir AS Rusak Parah Akibat Tabrakan
Ini berbeda dengan kondisi di hampir semua provinsi yang tercatat mengalami penurunan"(Namun) resiko kembali meningkatnya wabah di kawasan-kawasan itu tetap saja nyata," jelas WHO pula.Wabah kolera terbesar di benua Afrika dalam kurun 15 tahun terakhir itu, bahkan tercatat sudah menyebar ke beberapa negara tetangga, termasuk Afrika SelatanEpidemi ini diperparah oleh buruknya kondisi kesehatan, sanitasi, serta ketersediaan air di Zimbabwe(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kecelakaan Pesawat di Montana dan Tokyo
Redaktur : Tim Redaksi