WHW Pastikan Penggunaan TKA di Smelter Diikuti Alih Teknologi

Sabtu, 13 Mei 2017 – 14:41 WIB
Pekerja di fasilitas smelter milik PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHWAR) di Ketapang, Kalimantan Barat. Foto: Harita

jpnn.com, KETAPANG - Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat sudah sekitar setahun ini memiliki smelter alumina pertama dan terbesar di Indonesia. Smelter yang yang berlokasi di Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang itu milik PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHWAR).

WHWAR merupakan perusahaan joint venture bentukan Harita Group melalui PT Cita Mineral Investindo Tbk dengan China Hongqiao Group Limited, Winning Investment (HK) Company Limited, Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co. Ltd. PT Cita Mineral Investindo Tbk memiliki 30 persen saham di WHWAR. Sedangkan China Hongqiao Group Limited memiliki 56 persen.

BACA JUGA: Keputusan Freeport Harus Pertimbangkan Kerja Sama Investasi

Sisanya adalah saham milik Winning Investment (HK) Company Ltd sebesar 9 persen dan Shandong Weiqiao Aluminum & Electricity Co Ltd sebesar 5 persen.

Demi mengoperasikan smelter berteknologi tinggi itu, WHWAR mendatangkan tenaga kerja asing (TKA). Hen Roliya selaku public relations WHWAR mengatakan, fasilitas itu harus ditangani oleh ahli.

BACA JUGA: DPR: IUPK Freeport Indonesia Berpotensi Melanggar UU

"Kita tidak bisa sembarang dalam mengoperasikan sebuah teknologi, dibutuhkan tangan-tangan profesional yang handal agar teknologi ini bisa berjalan dengan baik. Karena semakin orang mengetahui teknologi sebenarnya akan semakin takut dia terhadap bahaya teknologi tersebut," kata Roliya di lokasi smelter WHWAR, Jumat (12/5).

Saat ini total jumlah pekerja WHWAR mencapai sekitar 2.800 orang. Dari angka itu, jumlah TKA sekitar 9 persen. “Mereka adalah tenaga ahli yang diperbantukan dari pemegang saham di Tiongkok untuk kebutuhan transfer teknologi," katanya.

BACA JUGA: Gandeng BUMN, Investor Jerman Bangun Smelter Rp 10,4 T

Meski demikian, WHWAR tak sekadar mendatangkan TKA. Sebab, harus ada transfer pengetahuan dan teknologi dari TKA ke tenaga kerja lokal.
 
Liya -panggilan akrab Roliya- menambahkan, pelaksanaan transfer teknologi di WHWAR dilakukan secara serius. Bahkan WHWAR mengirim tenaga lokal untuk belajar langsung di Tiongkok.

"Pada masa pra-rekonstruksi, kami mengirim sekitar 124 tenaga lokal yang tergabung di program management trainee ke Tiongkok khusus untuk belajar mengenai teknologi ini,” tuturnya.

Kini, kemampuan pekerja lokal dalam menangani smelter pun semakin terasah. ”Mereka yang awalnya tidak memiliki keterampilan sama sekali mengenai masalah teknologi, kami tempatkan di bagian-bagian strategis dalam proses produksi kami," kata Liya.
 
Sebagai contoh, WHWAR menunjuk Mikael, warga asli Pontianak sebagai wakil kepala departemen dekomposisi. Mikael melamar kerja di WHWAR melalui Universita Tanjungpura Pontianak.

Setelah melalui beberapa tahap seleksi, Mikael diterima bekerja di WHWAR. Dia lantas memperoleh kesempatan belajar Bahasa Mandarin di Untan selama empat bulan sebelum akhirnya dikirim ke Tiongkok untuk belajar selama enam bulan. 
 
“Di sana saya belajar teknologi mesin dan dasar-dasar keselamatan. Saya sangat senang karena ini pertama kali saya ke luar negeri sambil belajar,” kata Mikael. 
 
WHWAR juga merekrut warga asli Kalbar sebagai pekerja dan menempati posisi strategis. Salah satunya adalah Andi Umar, warga Ketapang yang kini menjadi wakil kepala Departemen Raw Material WHWAR.

Andi sudah bergabung dengan WHW sejak tahun 2014 atau sebelum pabrik alumina beroperasi. “Pabrik alumina ini adalah pabrik pertama di Ketapang,” katanya.

Menurutnya, keberadaan WHWAR memberi dampak yang sangat positif bagi daerah sekitarnya. Misalnya, tenaga kerja di Ketapang terserap oleh WHWAR. “Banyak tenaga kerja terserap di WHW dan meningkatkan perekonomian penduduk di wilayah Kendawangan,” katanya.(rmn/indopos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Percayalah, Gaya Freeport Mirip Reinkarnasi VOC


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler