jpnn.com - BANGKOK – Bagi sebagian orang, menyontek adalah bagian dari seni. Selain seni menyontek harus dilakukan dengan usaha yang kreatif agar tidak ketahuan. Pikiran itulah yang, tampaknya, juga merasuki tiga mahasiswa kedokteran Universitas Rangsit, Bangkok.
Saat ujian, mereka menggunakan alat-alat canggih layaknya di film Mission Impossible untuk berbuat curang. Boleh dikata, itu menyontek yang niat banget.
BACA JUGA: Paling Lambat 2045, Manusia Bisa Hidup 1.000 Tahun
Tetapi, aksi mereka ketahuan. Rektor Arthit Ourairat pada Minggu lalu (8/5) mengunggah foto alat-alat yang digunakan tiga mahasiswa tersebut di halaman Facebook miliknya.
Yakni, kacamata yang memiliki kamera wireless di bagian frame-nya dan jam tangan yang bisa menerima pesan teks.
BACA JUGA: Waduh, Indonesia Pengakses Konten Pornografi Kedua di Dunia
Cara kerjanya, kamera di kaca mata memotret soal ujian. Hasilnya langsung terkirim ke joki di luar ruangan. Si joki mengerjakan soal-soal tersebut dan mengirimkan jawabannya ke jam tangan pintar yang dipakai tiga mahasiswa tersebut.
“Mereka melakukan kecurangan ini secara real-time,” tulis Arthit. Mungkin mereka mantan mata-mata yang ingin menjadi dokter.
BACA JUGA: Kembangkan Hunian Cyber Home Pertama di Indonesia di Bogor
Gara-gara kejadian itu, ujian masuk ke Universitas Rangsit ditunda hingga kasus tersebut terselesaikan.
Pihak universitas takut calon mahasiswa baru nanti menggunakan metode serupa. Arthit juga menegaskan bahwa dirinya mengunggah kasus kecurangan di kampusnya itu agar orang-orang lebih waspada.
Terutama untuk tes kelulusan ujian kedokteran.
’Jika mereka berhasil dalam ujian dan lulus, kita mungkin akan memiliki dokter ilegal yang bekerja untuk kita,’ tegas Arthit di akunnya.
Tiga mahasiswa itu membayar 800 ribu baht (Rp 303,6 juta) per orang untuk membayar alat-alat yang digunakan dan jawaban si joki. (AFP/sha/c4/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Urus Izin Impor Diklaim Lebih Mudah dengan Aplikasi Ini
Redaktur : Tim Redaksi