jpnn.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Wika) membukukan laba sebesar Rp 1,2 Triliun sesuai laporan keuangan (audited) per 31 Desember 2017.
Direktur Keuangan Wika A.N.S. Kosasih mengatakan, kontribusi penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 62,25 persen.
BACA JUGA: Laba Wika Tembus Rp 1,2 Triliun
Sektor industri penunjang infrastruktur berkontribusi sebesar 17,92 persen, sektor energi dan industrial plant sebesar 14,41 persen serta sektor realti dan properti berkontribusi sebesar 5,41 persen.
"Bukan hanya laba yang kami bukukan terbesar sepanjang sejarah Wika, kesehatan keuangan Wika pun mencapai yang terbaik sepanjang sejarah," tutur dia.
BACA JUGA: Pemerintah Afghanistan Tawarkan Peluang Kerja sama ke WIKA
Posisi kas dan setara kas Wika juga mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah yakni sebesar Rp 11,25 triliun.
Posisi utang berbunga sebesar Rp 9,01 Triliun dan total ekuitas sebesar Rp 14,63 triliun menghasilkan rasio hutang gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 0,62 kali dan -0,15 kali.
BACA JUGA: Proyek Roboh, Saham Emiten Konstruksi Runtuh
"Hal itu menunjukan bahwa Wika amat sangat sehat secara keuangan dan memiliki kemampuan finansial yang sangat tinggi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dan ditargetkan Pemerintah," tutur Kosasih.
Pada 2017, Wika juga berhasil membukukan arus kas operasi positif sebesar Rp 1,87 Triliun atau meningkat sebesar 233,62 persen dibandingkan 2016," tandas Kosasih.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbitkan Komodo Bond di Bursa London, WIKA Raup Rp 5,4 T
Redaktur & Reporter : Yessy