Wikileaks Pun Tak Boleh Menyadap

Kamis, 17 Maret 2011 – 23:51 WIB

Pertemuan regular Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Group Jawa Pos bakal dihelat di Hotel Aston Tropicana, Bandung, pekan depanTempat mempertemukan suara 165 media yang berada di bawah group terbesar dan terluas di Indonesia

BACA JUGA: Pahami Background, Bersikap Proporsional

Apa saja sih agendanya"

Soal agenda" Stt.., kalau itu pertanyaannya, Wikileaks pun tak boleh menyadap
Intelijen juga tidak boleh memasang spionase

BACA JUGA: Off The Record, Bukan untuk Dikutip

Rhs dan very convidential
Ada banyak hal yang betul-betul bukan konsumsi publik

BACA JUGA: Jaringan Media Terbesar, Terluas, dan Terbukti

Hanya redaksi anak-anak perusahaan Jawa Pos saja yang boleh mendengarSatu hari, kami akan berbagi pengalaman, membagi ilmu, sharing temuan-temuan khas, lalu menyusun arah, ke mana policy redaksi ke depan.

Karena itu, forum ini menjadi tempat diskusi yang sangat eksklusif dan terbatasPesertanya pun hanya chief editors dari media-media yang di hampir semua daerah menjadi pemimpin pasarMedia grup Jawa Pos yang terpercaya, menjadi panutan publik, menjadi pemimpin tren, dan menjadi supporting program-program untuk memajukan daerah.
 
Tokoh-tokoh yang kami undang pun bulan sembaranganMereka adalah news maker, pembuat berita yang selalu mewarnai media-media nasional melalui berbagai kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyakDari BUMN, ada Emirsyah Satar, Dirut PT Garuda IndonesiaManuver apa lagi dari balik kokpit perusahaan maskapai penerbangan nasional ini pasca IPO" Tentu ada hal-hal yang off the record, ada juga yang boleh dikonsumsi publik"
 
Ada Dr Ir Dwi Soetjipto, Dirut Semen GresikAlumni ITS Surabaya ini akan membedah skema transformasi internal Semen Gresik, yang dulu BUMN ini menjadi ajang pertaruhan politik, menjadi betul-betul korporat yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip perusahaanBagaimana menaikkan nilai saham dari Rp 1.800 per lembar, menjadi kepala Rp 9.000 an" Bagaimana mendongkrak laba dari Rp 500 M, menjadi Rp 3,3 Triliun" Bagaimana komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur di daerah" Ah, masih banyak lagi yang tidak bisa saya beberkan di sini"
 
Ada Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, yang pada meeting Forum Pemred medio 2010 lalu pernah juga menjadi narsumBagaimana skema pembatasan BBM Bersubsidi" Yang semestinya akan dilakukan mulai April 2011" Tetapi molor, entah kapan bisa diterapkan" Bagaimana teknisnya di SPBU" Bagaimana cara mengarahkan pemilik mobil tertentu harus ke Pertamax" Bagaimana impact-nya dengan harga minyak dunia yang belakangan membubung tinggi"

Bagaimana bisa terjadi di Pontianak dan Pakan Baru, belum lama orang harus antre dan ronda di SPBU" Pasokan dan sistem distribusinya" Riau itu penghasil minyak, tetapi justru langka minyak" Seperti tikus yang mati kelaparan di lumbung padi" Kenapa sih lifting migas kita tak pernah ketemu dengan target yang diminta pemerintah" Wah, masih banyak lagi.
 
Ada Dirut PLN Dahlan Iskan yang juga pendiri group media Jawa Pos yang bakal tampilTokoh yang satu ini ibarat disetrom listrik bertegangan extra tinggi pun tidak tersengatJoke-nya saat live di Trans-7 dalam acara Bukan Empat Mata bersama Tukul Arwana pun membuat si ”kembali ke laptop” itu tidak tampak lucuSebab, statemen-statemen Dahlan jauh lebih ger dari TukulMasalah yang serius pun disampaikan dengan encer dan gampang diterima publik.
 
Bahkan di acara Sentilan Sentilun Metro TV yang berkali-kali dicubit dengan kritikan pedas pun, bisa dijelaskan dengan jenaka dan amat menghibur.

Sampai-sampai Butet Kertaradjasa pun dibikin mati gaya, dengan joke Si Pitung-nya”PLN lebih hebat dari Si Pitung, legenda pahlawan BetawiKalau Si Pitung, begitu mati yang sudah selesaiKalau PLN, berkali-kali mati masih bisa hidup lagi?” Closing Dirut PLN dengan rencana-rencananya yang besar, dan track record selama menjabat yang amat progresif, membuat audience pun tak bisa menahan tepuk tangan.
 
Tidak hanya membahas apa yang sudah dilakukan, tetapi juga memperbincangkan apa yang sedang dan akan ditujuItu semua akan memberi background atau latar belakang yang utuh buat pemred-pemred di Group Jawa PosDengan begitu, setiap isu yang muncul, tidak salah pandang, tidak salah persepsi dan salah artiMaka tulisan-tulisan yang diturunkan di media-media kami pun paling tidak menjadi semakin akurat.
 
Tokoh swasta yang betul-betul orang pasar juga akan kami tampilkanTujuannya adalah menggali inspirasi bisnis, menangkap spirit entrepreneurship, dan prinsip-prinsip pengusaha dari yang semua konvensional, melek media, sampai selalu berkolaborasi dengan mediaSatu diantaranya adalah Irwan Hidayat, Dirut PT SidomunculDia lulusan SMA, yang mengandalkan feeling bisnis yang kuatKuku Bima Energi dan Tolak Angin adalah produk andalan yang juga market leader di kelasnyaDengan budget iklan sekitar Rp 145 M di tahun 2010, bisa mengasilkan omzet yang fantastik.
 
Ada satu hal yang cukup unik dari Irwan Hidayat, yakni prinsip hidup yang dibawa dalam perusahaan”Banyak memberi, pasti akan banyak menerima! Menjadi orang baik itu lebih penting daripada menjadi orang benar!” Karena itu dia selalu care terhadap orang susah, bencana alam, membantu orang lain, dan membawa personal image itu menjadi corporate image dan product imageAh, tunggu saja tanggal mainnya! (don/bersambung)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler