Wikileaks Tombok Rp 5,5 Miliar per Minggu

Rabu, 12 Januari 2011 – 00:01 WIB

JENEWA - Wikileaks memang berhasil membuat kegemparan global dengan memublikasikan ribuan kawat diplomatik rahasia milik berbagai negara di internetTapi sukses perkumpulan peretas atau hacker yang didirikan Julian Assange ini ternyata harus dibayar mahal.

Tiap minggunya, Assange mengaku harus kehilangan 600.000 franc atau USD 620.053 (sekitar Rp 5,5 miliar dengan perhitungan per dolar Rp 9.000), untuk mendukung pendanaan publikasi data

BACA JUGA: Ponsel Tahan Banting

Subsidi terpaksa dilakukan menyusul diblokirnya rekening Wikileaks yang selama ini digunakan menerima bantuan dari pendonor di seluruh dunia.

Pengakuan Assange tersebut dikemukakan saat diwawancarai harian Swis, Tribune de Geneve dan 24 Heures yang dikutip laman zeenews, Selasa (11/1)
"Dari sudut pribadi, tak ada

BACA JUGA: Era Superkomputer Rumahan Segera Tiba

Saya tegaskan, tekanan justru memperkuat tekad saya (untuk terus meng-upload dokumen rahasia via Wikileaks)
Tapi dari sudut keuangan, itu persoalan lain," kata Assange saat ditanya soal tekanan yang dihadapinya.

Tapi Assange tak menjelaskan kenapa Wikileaks "kebobolan" sebanyak itu

BACA JUGA: Guru Robot Bikin Siswa Tidak Stres

Namun diperkirakan, pengeluaran  ini adalah biaya yang harus ditanggung setelah situs resmi mereka www.wikileaks.org ditutup Amazon pada 2 Desember 2010 laluUntuk menyiasatinya, Assange kemudian menyebar ratusan ribu data penting Wikileaks ke ratusan server lain.

Dalam wawancara tersebut, Assange membantah pemberitaan bahwa akibat kesulitan keuangan ini, dia akhirnya bersedia membuat otobiografi dengan bayaran £ 1,1 juta atau hampir Rp 14 miliar"Saya belum terima uang ituAku akan mendapat £ 1,1 juta jika buku aku sukses," katanya Seperti diberitakan koran Inggris, Sunday Times pada akhir Desember 2010 lalu(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjahat Digital Incar Smartphone


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler