JENEWA - Wikileaks memang berhasil membuat kegemparan global dengan memublikasikan ribuan kawat diplomatik rahasia milik berbagai negara di internetTapi sukses perkumpulan peretas atau hacker yang didirikan Julian Assange ini ternyata harus dibayar mahal.
Tiap minggunya, Assange mengaku harus kehilangan 600.000 franc atau USD 620.053 (sekitar Rp 5,5 miliar dengan perhitungan per dolar Rp 9.000), untuk mendukung pendanaan publikasi data
BACA JUGA: Ponsel Tahan Banting
Subsidi terpaksa dilakukan menyusul diblokirnya rekening Wikileaks yang selama ini digunakan menerima bantuan dari pendonor di seluruh dunia.Pengakuan Assange tersebut dikemukakan saat diwawancarai harian Swis, Tribune de Geneve dan 24 Heures yang dikutip laman zeenews, Selasa (11/1)
BACA JUGA: Era Superkomputer Rumahan Segera Tiba
Saya tegaskan, tekanan justru memperkuat tekad saya (untuk terus meng-upload dokumen rahasia via Wikileaks)Tapi Assange tak menjelaskan kenapa Wikileaks "kebobolan" sebanyak itu
BACA JUGA: Guru Robot Bikin Siswa Tidak Stres
Namun diperkirakan, pengeluaran ini adalah biaya yang harus ditanggung setelah situs resmi mereka www.wikileaks.org ditutup Amazon pada 2 Desember 2010 laluUntuk menyiasatinya, Assange kemudian menyebar ratusan ribu data penting Wikileaks ke ratusan server lain.Dalam wawancara tersebut, Assange membantah pemberitaan bahwa akibat kesulitan keuangan ini, dia akhirnya bersedia membuat otobiografi dengan bayaran £ 1,1 juta atau hampir Rp 14 miliar"Saya belum terima uang ituAku akan mendapat £ 1,1 juta jika buku aku sukses," katanya Seperti diberitakan koran Inggris, Sunday Times pada akhir Desember 2010 lalu(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjahat Digital Incar Smartphone
Redaktur : Tim Redaksi