Willem Wandik Kecam Aksi KKB Bakar Sekolah dan Tembak Guru SD

Jumat, 09 April 2021 – 14:31 WIB
Bupati Puncak Willem Wandik. (ANTARA/Evarukdijati)

jpnn.com, JAYAPURA - Bupati Puncak, Papua, Willem Wandik menyesalkan aksi pembakaran komplek sekolah serta perumahan guru di Julugoma, Distrik Beoga, yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis (8/4).

Dia mengatakan menerima laporan tentang pembakaran komplek sekolah di Julugoma sesaat setelah penembakan yang menewaskan Oktovianus Rayo (42 th), yang tinggal di sekitar komplek tersebut.

BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, Guru Tewas Ditembak dari Jarak Dekat, Mengerikan

"Almarhum Oktovianus Rayo (42 th) mengajar di SD Jambul yang berjarak sekitar tiga kilometer dari kampung Julugoma," kata Wandik kepada ANTARA, Jumat (9/4).

Wandik menjelaskan bahwa sekolah tersebut sejak tiga tahun terakhir tidak beroperasi akibat adanya tuntutan dari pemilik tanah.

BACA JUGA: KKB Nau Waker Diburu Aparat Sejak 2018, Sampai Sekarang Belum Tertangkap

Pemerintah daerah, kata dia, sebetulnya sudah berupaya memfasilitasi, namun belum tercapai kesepakatan sehingga tidak ada aktivitas belajar mengajar.

Dia mengatakan, belum diketahui dengan pasti penyebab dibakarnya komplek persekolahan yang ada di kampung tersebut. Oleh karena itu, pihaknya meminta polisi menyelidiki hingga tuntas.

BACA JUGA: Azis Syamsuddin: Basmi KKB, Jangan Tunggu Korban Berjatuhan Lagi

Wandik mengatakan penembakan yang dilakukan KKB terhadap guru SD merupakan kasus pertama sejak dia menjabat sebagai bupati.

Dia berharap ke depan tidak terjadi lagi kasus serupa, mengingat keberadaan guru sangat dibutuhkan guna meningkatkan SDM di Kabupaten Puncak.

"Guru dan tenaga medis harusnya dijaga oleh semua komponen, apalagi tidak banyak yang mau bertugas di kawasan pegunungan yang juga dikenal rawan keamanan,” ungkap Wandik.

Seperti diketahui, Oktovianus Rayo (42) ditembak KKB, Kamis (8/4) sekitar pukul 09.50 WIT, saat berada di rumah yang juga dijadikan kios, dengan menggunakan senjata api laras pendek.

Jenazah Rayo masih disemayamkan di Puskesmas Beoga menunggu evakuasi ke kampung halamannya di Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler