jpnn.com - jpnn.com - Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan sempat ditutup selama sejam, Minggu (26/2). Itu setelah pesawat Wings Air IW 1286 rute Bandung-Lampung itu mengalami pecah ban.
Insiden pesawat jenis ATR-72500 yang mengangkut 69 orang dewasa, dua anak-anak, dan satu bayi di bawah dua tahun itu terjadi sekitar pukul 14.15 WIB.
BACA JUGA: Mendarat di Tanjung Karang, Ban Pesawat Wings Air Pecah
Tidak ada korban dalam kejadian tersebut, saat itu seluruh penumpang langsung dievakuasi dengan menggunakan bus bandara.
Manajemen bandara menyatakan dengan adanya insiden ini menyebabkan jadwal penerbangan terganggu.
BACA JUGA: Transportasi Udara Diklaim Paling Aman
”Salah satunya yang terganggu maskapai Garuda. Karena pesawatnya tidak bisa landing. Ya kira-kira delay satu jam baik keberangkatan maupun kedatangan. Kan enggak bisa lewat karena ada pesawat Wings Air di landasan,” ujar Humas Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan Wahyu Arya Sakti, kemarin.
Dia menjelaskan. pesawat memang ada masalah di roda dan mengakibatkan karet roda terlepas sehingga pilot terpaksa menghentikan pesawat di tengah landasan pacu.
BACA JUGA: Batal Terbang, Ratusan Penumpang Wings Air Kecewa
Menurutnya, proses perbaikan membutuhkan waktu sekitar 45 menit. ”Memang sempat heboh. Sebab, masyarakat mengira, pesawatnya tergelincir dan jatuh. Maintenance selesai, semua sudah normal lagi. Tidak ada korban dalam peristiwa ini,” kata dia.
Dia menambahkan, setelah diperbaiki teknisi, pesawat itu kini sudah dalam keadaan baik dan di tempatkan di Apron. Rencananya, hari ini (27/2) akan berangkat ke Bandung pada pukul 09.25 WIB.
Terpisah, dr. Sahar, salah satu penumpang pesawat tersebut mengatakan, dari awal keberangkatan di Bandung, tidak menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan pada pesawat. Termasuk juga dalam penerbangan.
”Begitu mendarat memang ada guncangan sedikit. Saya bingung, kenapa pesawatnya kok berhenti di tengah,” ujarnya seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.
Setelah diperintahkan turun, ternyata sudah ada beberapa bus termasuk mobil pemadam kebakaran. ”Ya sempat panik, tapi setelah saya lihat ternyata rodanya lepas. Tapi, penumpang tidak pada heboh,” ungkapnya.
Sementara, Masri Yahya penumpang lainnya mengaku sudah memiliki firasat tidak enak saat pesawat akan terbang. Sebab, pesawat baru bisa terbang setelah dua kali take off dari Bandung.
”Dua kali take off, enggak tahu problemnya apa. Tapi, begitu terbang ya biasa saja. Sekitar satu jam lah perjalanan. Tapi, begitu landing kok aneh. Getaran sedikit kencang, disertai bunyi seperti besi kalau melintas di aspal. Begitu turun, enggak tahunya bannya lepas,” jelasnya.
Dia mengatakan, hal ini menuai respons dari para penumpang. ”Saat melihat ban pesawat banyak yang istighfar,” kata mantan Kadiskominfo Pemprov Lampung ini.
Masri berharap ke depannya semua maskapai terutama Wings Air memperhatikan kenyamanan dan keselamatan terhadap penumpang. ”Saya kira masih disyukuri bisa seperti ini. Tetapi ke depannya harus ada perbaikan,” harapnya.
Sementara, Wings Air IW 1286 merupakan anak perusahaan penerbangan Lion Air Group dengan registrasi PK WFV rute Bandung menuju Tanjungkarang (Lampung).
Edward Sirait, Presiden Direktur Lion Air Group dalam siaran persnya mengatakan, pada pukul 14.15 WIB pesawat Wings Air 1286 dengan rute Bandung menuju Tanjungkarang mengalami pecah ban pada saat proses pendaratan di Tanjungkarang.
”Seluruh penumpang yang berjumlah 72 penumpang dan seluruh crew berikut awak kabin tidak ada yang cedera dan saat ini seluruh penumpang telah berada di terminal,” tulisnya.
”Dalam keterangan yang diterima untuk penyebab dari pecah ban ini kami akan menunggu hasil penyelidikan dari pihak terkait dalam hal ini pihak Wings Air,” imbuhnya.(abd/cw25/ynk/whk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi V: Sekelas Garuda Bisa Tergelincir, Ada Apa?
Redaktur & Reporter : Budi