jpnn.com - jpnn.com - Chief Executive Officer (CEO) Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja mengatakan, sampai saat ini transportasi udara tercatat memiliki standar keamanan dan keselamatan yang paling baik, dengan sistem yang maju serta terintegrasi.
Karena meski data menunjukkan insiden kecelakaan penerbangan mencapai 212 peristiwa selama tujuh tahun terakhir, topik keselamatan penerbangan tetap menjadi perhatian dunia penerbangan. Baik tingkat internasional maupun dalam negeri.
BACA JUGA: Kalau Tidak ada Sanksinya, Berarti gak ada Kontrolnya
"Jadi tidak ada ruang untuk kesalahan sekecil apa pun dalam penerbangan. Karena dalam penerbangan, kesalahan sekecil apa pun akan berakibat fatal,” ujar Denon dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Jumat (24/2).
Pandangan senada juga dikemukakan Direktur Operasional Whitesky Aviation Capt. Adhian Prasetyo.
BACA JUGA: Tingkatkan Keselamatan, Kemenhub Sederhanakan Aturan
Menurutnya, dari semua standar operasional prosedur (SOP) penerbangan, pihaknya senantiasa menjalankan. Semisal, cek kesehatan terhadap pilot sebelum terbang.
Kemudian juga memastikan pilot harus menjalani cek kesehatan setiap enam bulan sekali, di balai kesehatan penerbangan yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.
"Ini (cek kesehatan,red) yang kerap dilaporkan ke pemerintah, dan kami selalu memastikan dengan mengontrol kebugaran pilot sebelum terbang,” ucap Adhian.
BACA JUGA: Komisi V: Sekelas Garuda Bisa Tergelincir, Ada Apa?
Sebagaimana diketahui, Data statistik Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada 2015 mencatat, lebih dari 3,5 miliar orang terbang dengan selamat dalam 36,7 juta penerbangan di seluruh dunia.
Karena besarnya jumlah masyarakat yang menggunakan pesawat, maka Kementerian Perhubungan menargetkan, risiko kecelakaan transpotasi udara di Indonesia 3 berbanding 1 juta flight cycle.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WNI Cantik Korban Pesawat Jatuh di Australia Itu...
Redaktur & Reporter : Ken Girsang