Wiranto Anggap SBY Terlalu Terbuai

Kamis, 07 April 2011 – 05:05 WIB

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto memiliki pandangan tersendiri atas buruknya kinerja pemerintahanData konkret yang diajukan pejabat di lingkaran pemerintah, hanya ditujukan demi orientasi pencitraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
 
"SBY selama ini terlalu dibuai oleh pejabat di sekitarnya," kata Wiranto, saat menerima roadshow sejumlah aktivis Dewan Penyelamat Negara (Depan) di kantor DPP Partai Hanura, Rabu (6/4).
 
Menurut Wiranto, salah satu hal yang memanipulasi publik demi pencitraan pemerintah adalah data kemiskinan

BACA JUGA: SBY Ikuti Polemik Gedung Baru DPR

Sebelum pilpres 2009, disebutkan bahwa angka kemiskinan yang dirilis Biro Pusat dan Statistik adalah 16 persen
Data itu patut dipermasalahkan, karena dihitung tidak melalui standar internasional oleh Bank Dunia

BACA JUGA: Al Amin Diduga Keluyuran, Menkumham Kaget

"Harusnya data kemiskinan dihitung dengan standar dua dollar, namun ini dibawah itu," kata Wiranto.
 
Jika dihitung dengan standar internasional, angka kemiskinan di Indonesia bisa mencapai 39,9 persen
Orientasi pada pencitraan ini yang justru membuat sejumlah masyarakat menjadi gemas kepada pemerintah

BACA JUGA: Jero Wacik Tak Khawatir Berita Times

"Kalau saya sudah gemas sejak bertahun-tahun lalu," ujarnya.
 
Di tingkat legislatif, Wiranto juga menilai sulit untuk berbicara kebenaranHal terakhir yang paling terlihat adalah kegagalan upaya memberantas mafia pajak melalui angketHanya karena suara yang kurang, upaya untuk melakukan investigasi kasus mafia pajak akhirnya tidak bisa dilakukan"Problemnya selalu ada hitung-hitungan, ini juga yang menjadi problem gerakan," kata Wiranto.
 
Meski mendukung gerakan yang dilakukan Depan, Wiranto menegaskan tidak akan terlibat dalam organisasi iniMenurut dia, dirinya sependapat perlunya evalusi kepemimpinan, namun dirinya masih memiliki tanggung jawab untuk membesarkan partai"Kalau saya memimpin ekstra parlementer, nanti bagaimana dengan partai saya?" tandasnya.
 
Aktivis Depan, Bambang Soesatyo menambahkan, dibentuknya Depan ini bertujuan untuk memberikan peringatan kepada pemerintahDepan ingin menagih janji kampanye pemerintah di saat pemilu presiden 2009 lalu"Masih banyak janji pemerintah yang belum terealisasi," kata Bambang.
 
Effendy Choirie menilai salah satu kelemahan tokoh saat ini adalah kurangnya komunikasiKarena itu, roadshow yang dilakukan Depan adalah demi menyambung pendapat-pendapat para tokoh atas kondisi kenegaraan saat ini"Roadshow ini masih akan terus berlanjut," tandasnya(bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Patrialis Larang Penggunaan Debt Collector


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler