jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto membantah jika empat pejabat negara yang jadi target pembunuhan sebagai karangan pemerintah.
Hal ini ditegaskan Wiranto merespons kecurigaan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang tidak percaya ada empat pejabat negara yang dijadikan terget pembunuhan.
BACA JUGA: Habil Marati Diduga Suplai Dana ke Kivlan Zen, PPP Tak Akan Melindungi
Keempatnya adalah Menkopolhukam Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan mantan Kadensus 88 Antiteror Gories Mere. Selain itu ada nama seorang direktur lembaga survei.
BACA JUGA: Pengakuan Tersangka, Kivlan Zen Janjikan Liburan Buat Anak Istri Eksekutor Yunarto Wijaya
BACA JUGA: Pengakuan Tersangka, Kivlan Zen Janjikan Liburan Buat Anak Istri Eksekutor Yunarto Wijaya
Wiranto menyebutkan, terkait kasus yang diduga melibatkan Kivlan Zen tersebut, sudah ada keterangan empat saksi yang mengerucut pada adanya suatu perintah penentuan target untuk dieksekusi.
"Ini pengakuan dari berita acara pemeriksaan, testimoni yang disumpah. Bukan karangan kita. Paling tidak kan sudah bisa menetralisir bahwa Wiranto lebay, karangan pemerintah, kalangan aparat keamanan, mencari popularitas," ucap Wiranto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
BACA JUGA: Yunarto Wijaya jadi Target Pembunuhan Bersama 4 Pejabat Negara
Mantan Panglima ABRI ini pun mengaku tidak akan banyak bicara terkait tuduhan tersebut karena dirinya akan membiakan hasil penyelidikan dan penyidikan yang bicara.
BACA JUGA: Wiranto: Tidak Ada Pembatasan Medsos Saat Sidang Sengketa Pilpres 2019
Sekarang, katanya, tinggal menunggu proses selanjutnya setelah nanti dilimpahkan ke kejaksaan dan masuk ke pengadilan. Apakah keterangan para saksi tersebut sinkron atau tidak.
"Paling tidak dengan empat kesaksian, yang kemudian mengerucut kepada figur yang satu (Kivlan-red), fitu sangat boleh jadi, itu semua akan benar adanya," jelas Wiranto. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Kivlan Zen Terima Uang dari Politikus PPP Habil Marati Untuk Beli Senpi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam