jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meyakini aksi rusuh yang mengakibatkan korban jiwa di Wamena, Papua, terkait dengan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa yang sedang berlangsung di New York.
Menurut Wiranto, kerusuhan itu yang membuat korban jiwa itu ingin memotret pelanggaran HAM dari pemerintah untuk dibawa dalam sidang umum tersebut.
BACA JUGA: Wamena Rusuh, 17 Warga Sipil Tewas
"Kami sudah temukan bukti-bukti bahwa kerusuhan itu tidak serta-merta terjadi, tetapi erat hubungannya dengan apa yang sekarang sedang terjadi di New York, Sidang Umum PBB. Gerakan Papua Merdeka ingin menunjukan eksistensinya sehingga menghasut teman-temannya, memprovokasi teman-temannya di Papua-Papua Barat untuk melakukan satu move, gerakan-gerakan yang menunjukan eksistensinya," kata Wiranto dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Wiranto menyesali aksi itu terlebih korban meninggal mencapai puluhan orang. Selain itu, ada juga perusakan sejumlah fasilitas negara maupun milik masyarakat.
BACA JUGA: Wamena Rusuh, Ketua MPR Ingatkan Ada Kekuatan Lain yang Bermain
"Ruko-ruko terbakar, PLN terbakar, kantor bupati terbakar, dan masih banyak lagi pembakaran-pembakaran di tempat-tempat lain terutama di daerah Wamena. Tetapi yang kami sayangkan menelan korban manusia," jelas Wiranto.
Meski demikian, kata Wiranto, pihaknya sudah berhasil mendinginkan situasi di Wamena. Mantan Panglima TNI ini juga mengaku pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh setempat.
BACA JUGA: Terungkap! Kivlan Zen Siapkan Uang Puluhan Juta untuk Awasi Wiranto dan Luhut
"Saat ini aparat keamanan sudah berhasil meredam situasi yang rusuh itu dan sudah ada langkah-langkah yang untuk melakukan perbaikan-perbaikan, rehabilitasi rumah-rumah, kantor-kantor yang terbakar secepatnya, direncanakan secepatnya dan korban-korban yang ada sudah akan dilakukan satu proses perawatan yang baik," jelas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga