Wisata Syariah Dongkrak Jumlah Wisman

Sabtu, 05 November 2016 – 01:29 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Co/jPNN

jpnn.com - SURABAYA – Ketua Dewan Komisi Tata Krama (Kopeta) Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim Nanik Sutaningtyas mengatakan, negara-negara di Asia yang mulai membidik pasar muslim internasional.

Antara lain, Malaysia, Taiwan, dan Tiongkok. ’’Padahal, kalau dibandingkan dengan Jatim, objek wisata syariah kita tidak kalah,’’ kata Nanik.

BACA JUGA: PGN Raup Laba Rp 3 Triliun

Berdasar data Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, Indonesia menempati urutan keenam sebagai negara destinasi wisata halal dalam Organization of the Islamic Conference (OIC).

Lima negara teratas adalah Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar.

BACA JUGA: Ratusan Situs Investasi Bodong Diblokir

Sementara itu, lima destinasi teratas untuk negara non-OIC meliputi Singapura, Thailand, United Kingdom, Afrika Selatan, dan Prancis.

Namun, mendorong kunjungan wisata muslim perlu didukung infrastruktur dan moda transportasi.

BACA JUGA: Sehari Demo Besar, Potensi Kerugian Ekonomi Rp 500 Miliar

Mulai bandara hingga angkutan laut dan darat. Kualitas layanan juga harus diperhatikan.

Sebagai contoh, tarif bandara yang belum lama ini naik.

’’Sebelum naik seperti sekarang yang jadi Rp 210 ribu, banyak kalangan travel agent dari luar negeri yang mempertanyakan alasan kenaikan itu kepada kami,’’ jelasnya.

Meski demikian, bagi wisatawan mancanegara (wisman), sebenarnya objek wisata di Jatim terbilang menarik.

Dulu, wisata alam yang sering dikunjungi ialah Bromo, tapi sekarang Ijen juga menjadi tujuan wisata bagi turis asing.

Selain itu, kota lain yang tingkat kunjungannya stabil adalah Batu dan Malang. Meningkatnya animo wisman ke Ijen tidak terlepas dari peran pemerintah daerah.

’’Mulanya, banyak wisatawan domestik yang ke sana. Karena kekuatan media sosial, kini turis mancanegara mulai melirik Ijen,’’ terangnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono mengatakan, jumlah wisatawan pada September mencapai 19.907 orang.

Kalau dibandingkan dengan Agustus yang hanya 19.029 wisatawan, ada kenaikan 4,61 persen.

Sepanjang Januari–September, jumlahnya mencapai 155.210 wisatawan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ada kenaikan 5,06 persen dengan 147.741 wisatawan.

’’Wisman terbanyak dari Malaysia dan Singapura. Biasanya mereka ke sini untuk keperluan wisata belanja,’’ ujar Teguh.

Tercatat pada September, wisatawan asal Malaysia sebanyak 4.746 kunjungan, Singapura (2.579), dan Tiongkok (1.662). (res/c7/agm/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo 4 November, Jumlah Penumpang KRL Naik 400 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler