JPNN.com

Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum, Reza Rahadian Ungkap Sebuah Kenangan

Kamis, 16 Januari 2025 – 15:51 WIB
Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum, Reza Rahadian Ungkap Sebuah Kenangan - JPNN.com
Aktor Reza Rahadian saat pembukaan Wisma Habibie & Ainun (WHA) di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1). Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktor Reza Rahadian turut antusias menyambut dibukanya Wisma Habibie & Ainun (WHA) untuk umum.

Dia mengaku punya banyak kenangan di rumah pribadi sekaligus kepresidenan dari Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Habibie itu.

BACA JUGA: Akhirnya Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum

"Setiap sudut ruang ini punya arti. Eyang mengajarkan saya banyak tentang cinta," kata Reza Rahadian di Wisma Habibie & Ainun, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1).

"Saya mencintai pekerjaan saya semakin dalam, dan perspektif saya melihat kehidupan dan kecintaan pada bangsa ini, dan itu saya bisa bilang tidak mungkin lepas dari peran seorang eyang," sambungnya.

BACA JUGA: Lewat Pangku, Reza Rahadian Debut Sebagai Sutradara

Pria berusia 37 tahun itu mengaku cukup sering berkunjung ke Wisma Habibie & Ainun.

Salah satu momen paling berkesan bagi Reza Rahadian yakni saat dirinya mendalami peran sebagai B.J. Habibie untuk film Habibie & Ainun..

BACA JUGA: The Habibie Center Soroti Tantangan & Peluang Masa Depan Demokrasi

Dia rela mengobrol selama 6 jam selama tiga hari berturut-turut dengan Habibie.

"Saya sempat hampir mundur dari proyek tersebut pada 2012. Saya diajak bicara, beliau yang menguatkan saya, it’s very deep, itu jadi penyemangat, api buat saya," beber Reza Rahadian.

Oleh sebab itu, Reza Rahadian berharap dibukanya Wisma Habibie & Ainun untuk umum bisa memberi inspirasi bagi banyak orang.

Menurutnya, banyak yang bisa dicontoh dari sosok B.J. Habibie sebagai ayah, teknokrat, dan pejabat negara.

"Saya sangat beruntung bisa mengenal beliau secara langsung, bisa menjadikan beliau eyang dan dianggap sebagai seorang cucu, itu mengubah karier dan hidup saya," tutup Reza Rahadian.

Wisma Habibie & Ainun (WHA) yang merupakan rumah pribadi sekaligus kepresidenan dari Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Habibie resmi dibuka secara eksklusif sebagai sebuah historical landmark.

Acara pembukaan serta peluncuran WHA yang berlokasi di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan digelar pada Kamis, 16 Januari 2025.

Kegiatan tersebut sekaligus menandai pengenalan WHA kepada publik sebagai ruang mengenang perjalanan hidup inspiratif dari Presiden Ke-3 Republik Indonesia dan Ibu Negara tercinta yang mengabadikan nilai-nilai cinta, intelektual, dan demokrasi.

Nadia Habibie sebagai Duta Wisma Habibie & Ainun mengatakan bahwa keluarga bersatu untuk menjalankan amanat Habibie dan Ainun agar rumah pribadinya bermanfaat untuk rakyat dan bangsa Indonesia.

"Doa dan harapan ini diabadikan dalam sebuah plakat di sebuah sudut tembok di WHA pada saat peresmian bangunan perpustakaan, yang ternyata hari itu, 11 Agustus 2009, adalah hari ulang tahun terakhir Eyang Ainun sebelum wafat pada 2010," kata Nadia Habibie.

Cucu Habibie itu menjelaskan, WHA adalah manifestasi dari filosofi hidup Habibie & Ainun yang menjunjung tinggi cinta kepada Tuhan, cinta sesama manusia, dan cinta kepada karya manusia sebagai kompas moral.

Bukan sekadar hunian, WHA menjadi tempat Habibie & Ainun berbagi cinta dan pengabdian satu sama lain, hingga
menjadi tempat disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

"Kami berharap para tamu dapat menikmati perjalanannya di Wisma Habibie & Ainun. Semoga kisah, nilai, dan cita-cita yang ditemui di sini menyalakan semangat inspirasi untuk menjalankan hidup yang lebih bermakna," beber Nadia Habibie.

Di setiap sudut WHA, tersimpan nilai-nilai mendalam yang tercermin pada karya seni, seperti panel elemen budaya ragam wilayah Nusantara, aneka flora dan fauna khas benua maritim Indonesia, hingga panel simbol agama-agama yang menggambarkan harmoni keyakinan di tanah air ini yang dapat hidup berdampingan.

Sinergi positif antara budaya dan agama, menghasilkan keyakinan Iman dan Taqwa. Apabila diseimbangkan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, akan membawa manusia menjalankan hidup yang lebih bermakna, sehingga dapat bermanfaat bagi sekitar, seperti mata air.

Rumah tersebut juga menjadi saksi perjalanan cinta mereka yang penuh inspirasi, termasuk dedikasi mereka terhadap bangsa.

Perpustakaan yang ada di WHA melambangkan semangat pencerahan intelektual dan pusat keunggulan peradaban,
sedangkan Rumah Pendopo yang dibangun sejak 1978 menjadi ruang penting dalam sejarah demokrasi Indonesia, terutama pada masa Reformasi.

Tidak hanya menjadi rumah bersejarah dengan deretan karya seni dan budayanya, WHA juga menjadi saksi lahirnya lebih dari 200 perubahan regulasi yang disahkan selama era reformasi yang dipimpin B.J. Habibie di masa perjuangan demokrasi.

Walaupun wisma itu masih digunakan untuk berbagai kegiatan keluarga, WHA juga memberikan kesempatan eksklusif untuk menggunakannya sebagai tempat diskusi intelektual dan filosofis, serta acara perayaan momen spesial organisasi, keluarga maupun individu, yang sejalan dengan nilai-nilai kehidupan Habibie & Ainun.

WHA akan dibuka secara eksklusif untuk publik dengan tur sejarah mulai Februari 2025, agar dapat belajar dari masa lalu sekaligus menginspirasi masa depan.

Masyarakat punya kesempatan untuk mengunjungi ruang-ruang ikonik, seperti Perpustakaan pribadi Habibie, area Pendopo tempat dilangsungkannya pertemuan penting di detik-detik yang menentukan Indonesia, koleksi miniatur pesawat, dan berbagai pengalaman berkesan lainnya.

Apabila ingin berkunjung ke Wisma Habibie & Ainun, masyarakat dapat mendaftar melalui tautan bit.ly/wismahabibieainun.

 (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler