jpnn.com - TANGSEL – Seorang warga negara Filipina bernama Arnel Santillan, 34, ditemukan tewas gantung diri di ruang inap VIP Flamboyan Rumah Sakit Insan Medical Center (IMC) Bintaro, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/9) dini hari.
Kuat dugaan, pria yang tinggal di Cluster Emeral Teras C17, Kecamatan Pondok Aren ini mengambil jalan pintas denganc ara gantung diri karena penyakit paru yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
BACA JUGA: Ditanya Soal Surat Pengunduran Diri Jokowi, Ini Jawaban Sekwan
Berdasarkan informasi yang dihimpun INDOPOS (Grup JPNN), pria yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Mentari, Kecamatan Setu, Kota Tangsel ini sudah dirawat di rumah sakit tersebut, sejak tanggal 23 September lalu. Sekitar pukul 05.30, salah satu perawat bernama Imas melakukan pengecekan ke kamar si pasien.
BACA JUGA: Kepala Dinkes Tangsel Dijebloskan ke Sel
Setelah membuka pintu kamar ruang inap, langkah perawat tersebut tiba-tiba berhenti karena melihat Arnel Santillan telah gantung diri dengan cara menjerat leher sembari menggantungkan kabel di besi breket televise setinggi 2,5 meter. Temuan itu langsung dilaporkan kepada pihak manajemen rumah sakit.
Dalam waktu yang singkat informasi tentang kematian pria asal Filipina secara tidak wajar itu langsung beredar di lingkungan rumah sakit tersebut. Aparat kepolisian yang menerima laporan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan saksi-saksi.
BACA JUGA: Ingatkan Pencinta Binatang Waspada Rabies
Kanit Reskrim Polsek Ciputat AKP Budi Hardjono membenarkan kejadian tersebut. ”Aksi itu baru diketahui pada Senin (29/9) sekitar pukul 05.30. Saat itu, seorang perawat hendak memeriksa keadaan pasien,” kata Budi Hardjono kepada wartawan, kemarin.
Budi mengatatakan, pihak rumah sakit langsung melapor kepada pihak aparat kepolisian pascapenemuan itu. . Berdasar hasil olah TKP dengan menerjunkan Tim Forensik dari Polres Metro Jakarta Selatan, dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri.
Korban memilih bunuh diri diduga karena penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Berdasarkan riwayat medis di rumah sakit, Arnel di rawat sepekan terakhir karena penyakit paru. ”Keterangan dari rumah sakit, Arnel sirawat karena penyakit paru,” ujarnya.
Menurut Budi, dugaan Asrnel bunuh diri makin kuat karena di ruangan tempat dirawat didapati secarik kerta yang ditulis oleh almarhum. Isi kertas tersebut bertulis, Jangan panik, hubungi Sunny.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui Sunny merupakan nama dari rekan Karnel yang juga berprofesi sebagai guru di Sekolah Mentari.
Saat ditemukan, jasad almarhum menngunakan kaos lengan pendek berwarna abu-abu dipadu dengan celana pendek motif kotak berwarna hijau. Saat tergantung, tubuh korban tidak lagi tersambung dengan infus.
Di tangan kiri tersemar gelang pasien bertulis nama lengkap almarhum, beserta dokter yang menangani korban. “Dugaan korban tewas gantung diri. Saat ini jasadnya dibawa ke RS Fatmawati untuk otopsi,” katanya.
Sementara itu, saat INDOPOS menghubungi RS IMC Bintaro, salah satu staf bernama Umi mengaku, belum dapat memberikan komentar lebih jauh atas kejadian dugaan bunuh diri yang dilakukan warga negara Filipina di ruang VIP Flamboyan pada Senin (29/9) dinihari.
Umi menjelaskan yang berwenang untuk memberikan penjelasan kepala ruang yang saat ini sedang tidak berada di IMC. “Besok (hari ini, red) saja telepon lagi. Saya tidak bisa jelaskan lebih jauh karena bukan kewenangan kami,” ujarnya. (fin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Kalau Pelihara Satpam, Gampang Disogok
Redaktur : Tim Redaksi