jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena meminta kasus seorang WNI berinisial JD yang baru tiba dari India diduga menyogok S dan RW yang mengeklaim sebagai ‘petugas bandara’ agar lolos masuk via Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tanpa dikarantina, tidak terulang lagi.
“Kami meminta dengan tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” kata Emanuel kepada JPNN.com, Selasa (27/4).
BACA JUGA: S dan RW Loloskan WNI Pulang dari India
Sosok yang karib disapa Melki itu mendorong Polri mengungkap siapa saja baik itu orang per orang atau jaringan yang terlibat dalam hal semacam ini di Bandara Soekarno-Hatta, bandara-bandara maupun pelabuhan-pelabuhan lain yang ada WNA datang kemudian diperlakukan khusus seperti itu.
Dia menegaskan jaringan seperti ini harus diusut tuntas.
BACA JUGA: Pengumuman dari Kemenkumham Bagi WNI Pulang dari India, Simak Baik-baik!
Menurut Melki, perilaku orang-orang tersebut bisa membahayakan rakyat Indonesia.
Sebab, lanjut dia, mereka memasukkan orang yang bisa saja berpotensi membawa virus corona dari negara yang memiliki varian berbahaya seperti Indonesia.
BACA JUGA: COVID-19 Renggut Nyawa Setiap 4 Menit di India, Thailand Khawatirkan Gelombang Ketiga
“Kami meminta aparat keamanan mengungkap dengan tegas, terbuka, terang, dan jelas, jaringan semacam ini,” kata Melki.
Politikus Partai Golkar itu meminta seluruh petugas di pintu masuk dalam negeri baik darat, laut maupun udara betul betul saling mengawasi satu sama lain.
Sehingga, lanjut dia, betul-betul bisa memastikan bahwa hal semacam ini tidak terjadi dan terulang di kemudian hari.
“Karena ini membahayakan keselamatan seluruh rakyat yang sebenarnya pandemi di Indonesia ini sudah bisa kita tangani dengan baik,” katanya.
Legislator dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini meminta seluruh WNI bisa menjadi bagian penanganan Covid-19, dengan cara mengikuti prosedur berlaku ketika pulang dari luar negeri, apalagi dari tempat yang memiliki varian virus berbahaya.
“Ketika datang harus diisolasi, harus dicek beberapa kali kesehatannya baru boleh bekumpul dengan keluarga,” ujarnya.
Terakhir, Melki meminta Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan polisi di pintu-pintu masuk Indonesia, bersama-sama Satgas dan TNI serta semua unsur betul-betul membangun sebuah sistem mencegah kejadian serupa agar tidak terulang lagi.
“Koordinali lintas kementerian/lembaga harus memastikan agar upaya penanganan Covid-19 yang sudah baik melalui PPKM mikro jangan sampai jebol karena tidak bersinergi mencengah orang masuk ke negeri ini dan membawa virus yang memberikan dampak,” kata Melki.
Sebelumnya, seorang WNI berinisial JD dari India masuk Indonesia via Bandara Soetta tanpa karantina. JD diduga dibantu S dan RW, yang mengeklaim sebagai pegawai Bandara Soetta.
JD masuk ke Indonesia dari India pada Minggu (25/4) sekitar pukul 18.45 WIB. JD mengaku membayar sejumlah uang kepada S agar dibantu masuk ke Indonesia tanpa karantina. (boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy