WNI Disandera, Para Penculik Bersenjata Api dari Filipina Minta Uang Tebusan

Kamis, 03 Oktober 2019 – 23:29 WIB
Penculikan dan penyanderaan WNI. Foto : Ilustrasi Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berkomunikasi dengan Malaysia dan Filipina terkait tiga nelayan WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata di Perairan Tambisan Lahad Datu, Sabah.

Saat ini ketiga WNI yang disandera itu dilarikan penyandera ke Tawi-Tawi, Filipina selatan.

BACA JUGA: Polri Pilih Cara Diplomasi Untuk Bebaskan Dua WNI Sandera Abu Sayyaf

“Perwakilan RI di Malaysia dan Filipina masih terus berkomunikasi dengan otoritas di masing masing negara mengenai kondisi para WNI yang disandera,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkatnya, Kamis.

Sebelumnya media Malaysia, The Star, memberitakan bahwa keluarga salah satu nelayan yang diculik telah menerima permintaan tebusan dari para penculik.

BACA JUGA: Kemlu: Tiga WNI yang Disandera Dibawa ke Arah Perairan Tawi-tawi

Komisaris Polisi Sabah Datuk Omar Mammah mengatakan, bahwa menurut otoritas Filipina, para penculik telah menelepon keluarga nelayan tersebut beberapa hari setelah insiden terjadi 23 September 2019.

Namun, dia tidak diberi tahu berapa banyak uang tebusan yang dituntut para penculik.

BACA JUGA: KKB di Papua Sempat Sandera 15 Guru dan Paramedis

Para penculik mendesak keluarga itu untuk mengumpulkan uang agar melakukan pembayaran secepat mungkin.

Tujuh penculik bersenjata api dari Filipina mengambil tiga pria asal Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, di perairan perairan Tambisan sekitar tengah hari, pada 23 September lalu.

Tiga nelayan Indonesia tersebut diidentifikasi sebagai Samiun Maniu (27), Maharuydin Lunani (48), dan Muhammas Farhan (27).

Para penculik membawa para nelayan ke rantai pulau Tawi-Tawi sebelum menuju ke Jolo. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler